MAKLUMAT – Misi Dagang dan Investasi yang dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Singapura berlangsung sukses besar. Digelar di KBRI 7 Chatsworth Road, Kamis (13/11), forum ini berhasil mencatatkan transaksi gemilang senilai Rp4,163 triliun dari 21 transaksi yang terjalin.
Gubernur Khofifah menegaskan, misi dagang ini adalah upaya konkret Pemprov Jatim untuk memfasilitasi pertemuan antara 31 pelaku usaha Jatim dengan 60 pelaku usaha Singapura. Tujuannya jelas: memperluas potensi produk industri, perdagangan, serta peluang investasi lain secara terintegrasi.
“Forum ini dilakukan juga sebagai pemetaan ulang untuk mengetahui perkembangan peluang pasar bagi produk Jawa Timur yang berpotensi memenuhi kebutuhan masyarakat di Singapura,” tegas Khofifah di lokasi acara.
Misi dagang ke Negeri Singa ini merupakan pelaksanaan keenam yang digelar Pemprov Jatim di negara mitra. Sebelumnya, Jatim telah sukses menggelar misi serupa di Arab Saudi dan Malaysia (2022), Timor Leste dan Hong Kong (2023), serta Jepang (2024).
Kepercayaan diri Jatim ini didukung oleh data perdagangan yang solid. Neraca perdagangan Jatim-Singapura periode Januari–Agustus 2025 tercatat surplus USD 379,19 juta. Kinerja ini turut mendongkrak ekonomi Jatim yang tumbuh impresif 5,22 persen (y-o-y) pada Triwulan III 2025, melampaui rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 5,04 persen.
“Capaian ini tidak terlepas dari sinergi, kolaborasi, serta berbagai langkah strategis. Ekonomi Jatim mampu berkontribusi 14,54 persen terhadap PDB Nasional,” ungkapnya.
Dalam forum tersebut, beragam komoditas potensial Jatim berhasil memikat para buyer Singapura. Mulai dari tembakau, perdagangan karbon, kemasan rokok, kopi, produk perikanan, bumbu penyedap, sepeda, rempah-rempah, bioteknologi, gula, sayuran beku, DOC layer, tisu, buah, parfum, hingga skincare.
“Potensi besar inilah yang menempatkan Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional sekaligus membuka peluang kolaborasi strategis dengan berbagai mitra internasional, termasuk Singapura,” imbuh gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Secara keseluruhan, Jatim berperan signifikan terhadap kinerja ekspor nasional dengan kontribusi 10,58 persen (Januari–September 2025). Angka ini menempatkan Jatim di urutan kedua sebagai provinsi dengan kontribusi ekspor terbesar di Indonesia.
Khofifah optimistis hubungan dagang kedua pihak akan terus meningkat seiring terbukanya informasi dan peluang pasar. “Mari kita manfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya untuk membuka peluang baru, meningkatkan volume perdagangan, dan memperkuat jaringan bisnis,” ajaknya.
Misi dagang ini juga ditandai dengan penandatanganan 4 komitmen transaksi strategis yang disaksikan langsung oleh Gubernur Khofifah. Yakni antara CV. Miracle Agro Spices dengan Openwave Computing Singapore Pte. Ltd., Mitra Tani dengan Dio Yago Trading, PT. Pratama Spices Indonesia dengan Whizmeal Pte. Ltd., dan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm dengan N&N Agriculture Pte Ltd.***