31.9 C
Malang
Minggu, September 8, 2024
KilasMPM Harus Suarakan Spirit Al-Ma'un Tanpa Kenal Lelah

MPM Harus Suarakan Spirit Al-Ma’un Tanpa Kenal Lelah

Konsolnas MPM PP Muhammadiyah
Suasana Konsolnas MPM PP Muhammadiyah

KETUA Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Muhammad Nurul Yamin memaparkan kinerja majelis yang dipimpinnya itu selama satu tahun kepemimpinan. Termasuk dalam mengawal 8 isu utama yang menjadi fokusnya.

“Terhitung hari ini, sudah terbentuk lengkap 35 MPM Wilayah yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia, meskipun masih ada juga yang digabung dengan lembaga atau majelis lainnya,” buka Yamin dalam dalam Rapat Konsolidasi Nasional (Konsolnas) MPM se-Indonesia, Sabtu (27/7/2024).

Kegiatan ini dilangsungkan secara hybrid tatap muka di Gedung PP Muhammadiyah, Yogyakarta dan juga melalui daring. Agenda tersebut mengusung tema ‘Monitoring dan Evaluasi Sebagai Akselerasi Ketercapaian Program Nasional dan Unggulan’.

Lebih lanjut, Yamin menjelaskan 8 isu utama yang terus berupaya dikawal melalui berbagai program pemberdayaan masyarakat oleh MPM PP Muhammadiyah secara struktur melalui MPM di setiap daerah, hingga ke masyarakat di akar rumput.

“Program pemberdayaan masyarakat ini bersumber dari hasil Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Rakernas MPM pada Juli 2023. Isu yang diangkat antara lain pertanian terpadu, nelayan, buruh, daerah 3T, dan beberapa isu lain yang mendapat perhatian khusus sesuai dengan masalah yang dihadapi,” ungkapnya.

Yamin berharap, Konsolnas MPM se-Indonesia itu bisa menjadi momentum evaluasi sekaligus proyeksi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan yang digawangi Muhammadiyah.

“Kita perlu mengevaluasi dan mencari jalan keluarnya. Setiap program yang dijalankan bersama komunitas binaan disertai survei kepuasan untuk menilai efektivitas dan efisiensi pemberdayaan yang kita lakukan,” tegas Yamin.

Yamin juga menekankan, agar seluruh MPM PWM se-Indonesia tetap satu nafas dalam setiap pergerakan yang dilakukan. Dia meminta seluruh proses pemberdayaan yang dikawal oleh masing-masing wilayah disampaikan secara transparan.

Sementara, Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengapresiasi langkah aktif MPM yang menurutnya konsisten dalam memasifkan berbagai program yang menyasar kelompok-kelompok mustadhafin, sebagaimana gerakan sosial yang terus dilakukan Muhammadiyah sejak awal berdiri tahun 1912 silam.

“Muhammadiyah adalah organisasi yang sangat visioner, dan MPM adalah salah satu contohnya. Konsolidasi diperlukan untuk mengetahui permasalahan yang ada agar langkah kita tetap selaras. Pimpinan Pusat mengapresiasi langkah MPM atas terselenggaranya kegiatan ini,” ujarnya ketika menyampaikan sambutan.

Sayuti juga meminta agar MPM terus menyuarakan dan menerapkan spirit Al-Ma’un tanpa kenal lelah, demi kemaslahatan masyarakat secara luas. Sebab, kata dia, puluhan juta masyarakat Indonesia masih hidup di bawah gari kemiskinan yang harus menjadi perhatian serius.

“Sebanyak 25 juta masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, perlu perhatian khusus dari kita. Ini menjadi ladang jihad bagi fasilitator dan kader pemberdayaan. Kita tidak boleh berhenti. Sesuai slogan ‘selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat,’ kita berharap fasilitator dan kader MPM terus melakukan pemberdayaan kepada masyarakat rentan. Semoga ini menjadi amal ibadah bagi kita semua,” pungkas dia.

Reporter: Ubay NA 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer