
MAKLUMAT – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang bus pada H-4 Lebaran 2025. Berdasarkan data harian Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2025, jumlah pemudik dengan moda transportasi bus mengalami kenaikan 94% dibandingkan hari sebelumnya.
Jumlah penumpang bus meningkat dari 155.343 menjadi 300.973 orang pada Jumat (28/3/2025). Secara kumulatif, sejak pemantauan dimulai pada H-10, jumlahnya telah mencapai lebih dari 1,1 juta orang. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, mengatakan, peningkatan ini menunjukkan bus masih menjadi pilihan utama pemudik.
“Kami mencatat lonjakan signifikan pada angkutan bus. Ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan angkutan darat, baik dari aspek keterjangkauan maupun aksesibilitasnya,” ujar Budi dikutip dari laman Kemenhub, Jumat (28/3/2025).
Selain bus, jumlah penumpang moda transportasi lain juga meningkat. Penumpang kereta api naik 5,62% menjadi 2.127.368 orang, sedangkan penumpang angkutan udara bertambah 0,82% menjadi 1.748.696 orang. Pergerakan kendaraan pribadi juga meningkat, dengan 1.636.725 mobil keluar tol dan 2.487.781 sepeda motor melintas di jalur arteri Jabodetabek.
Kemenhub mengimbau pemudik untuk memperhatikan informasi terbaru mengenai rekayasa lalu lintas dan fasilitas terminal utama. Pemudik yang menggunakan sepeda motor disarankan memanfaatkan program mudik gratis yang disediakan pemerintah dan swasta untuk meningkatkan keselamatan.
Sebagai langkah antisipasi kepadatan, Kepolisian dan Kemenhub menerapkan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem contra flow dan one-way di beberapa ruas tol utama. Korlantas Polri menyebut kebijakan one-way nasional di Tol Cikampek-Kalikangkung mulai berlaku sejak 28 Maret pukul 09.00 WIB.
Kemenhub juga memastikan ketersediaan armada dan kenyamanan penumpang melalui koordinasi dengan operator terminal bus. Pengawasan tarif tiket dan standar keselamatan angkutan umum diperketat agar layanan tetap optimal.
Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 beroperasi selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April. Selain Kemenhub, posko ini melibatkan Kemenkominfo, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, serta sejumlah BUMN dan mitra swasta terkait. Langkah ini diharapkan dapat memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan bagi seluruh pemudik.***