MAKLUMAT — Muhammadiyah menggaungkan Gerakan Indonesia Berkemakmuran pada Tanwir I Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Gerakan ini bertujuan menciptakan kemakmuran untuk semua dan menyetarakan Indonesia dengan negara maju.
“Gerakan ini tidak hanya membangun kesejahteraan fisik, tetapi juga spiritual. Pendekatan ini diharapkan menciptakan keseimbangan antara kebutuhan materi dan ruhani masyarakat,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Haedar Nashir di Universitas Muhammadiyah Kupang, Kamis (5/12/2024).
Haedar menekankan pentingnya kerja sama dengan pemerintah. Ia menilai peran negara sangat dibutuhkan untuk mendukung UMKM agar naik kelas. “Kami juga mendorong pelaku bisnis besar berkontribusi melalui sinergi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Gerakan Indonesia Berkemakmuran diperkenalkan dalam pidato iftitah Haedar pada Rabu (4/12) malam. Finalisasi draf gerakan dilakukan dalam sidang pleno kelima Tanwir Muhammadiyah pada Kamis malam.
Modal Besar Indonesia
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi negara maju. Potensi itu meliputi jumlah penduduk, sumber daya alam melimpah, modal sosial, dan spiritual.
“Jika merujuk konsep peradaban Ibnu Khaldun, Indonesia berpotensi setara dengan negara besar seperti Amerika Serikat dan Cina,” kata Mu’ti.
Mu’ti menilai strategi politik dan kebudayaan dapat mengoperasionalisasikan potensi tersebut. Pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mewujudkan kemajuan.
Belajar dari Negara Maju
Mu’ti mencontohkan negara maju seperti Singapura dan Finlandia. Pendidikan yang maju dan berkualitas membuat mereka kuat secara ekonomi.
“GDP Singapura berkali-kali lipat di atas kita. Mereka bisa mencapai itu berkat sistem pendidikan yang baik,” ujar Mu’ti.
Finlandia, sebagai negara kesejahteraan, juga menunjukkan peran penting pendidikan dalam membangun bangsa yang kuat.
Muhammadiyah berharap Gerakan Indonesia Berkemakmuran mampu menjadi langkah nyata dalam menciptakan kesejahteraan untuk semua rakyat Indonesia.