MAKLUMAT — Keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur kembali berduka. Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MPKS PWM) Jatim meninggal dunia sore ini di usia 68 tahun, setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Surabaya, pada Selasa (2/9/2025).
“Innaalillaahi wa Innaa Ilaihi Raajiuun, telah berpulang ke Rahmatullah, Bapak Drs. H. Hudi Nurwulan, M.M. (Ketua MPKS PWM Jawa Timur) pada Selasa Sore, 10 Rabi’ul Awal 1447 H/2 September 2025 M, di RSAL Surabaya. Mohon doanya, semoga amal dan ibadah almarhum diterima oleh Allah Swt,” tulis pesan berjejaring yang dibagikan melalui WhatsApp.
Hudi Nurwulan dikenal sebagai sosok yang tangguh dan sangat berkomitmen dalam membina kesejahteraan sosial melalui berbagai upaya yang diinisiasinya dalam MPKS PWM Jatim. Termasuk dalam pengembangan, pembinaan, dan kesejahteraan lembaga kesejahteraan sosial (LKS) di bawah naungan Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Keseriusan Hudi Nurwulan memimpin MPKS PWM Jatim diakui oleh Wakil Ketua PWM Jatim, Muhammad Khoirul Abduh, yang selalu memuji MPKS sebagai majelis/lembaga di lingkungan PWM Jatim yang paling aktif bergerak dan berkegiatan.
“MPKS ini majelis/lembaga yang menurut saya sangat luar biasa, mungkin juga yang paling aktif di lingkungan PWM Jatim. Setiap pekan itu ada saja kegiatannya, selalu ada saja gerakan dan gebrakannya, luar biasa,” kata Abduh, saat Rakor bersama MKS dan LKS Muhammadiyah-Aisyiyah se-Jatim, di Aula KH Mas Mansur PWM Jatim, Sabtu (26/7/2025) silam.
Sementara itu, Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PWM Jatim, Muhammad Mirdasy, mengenang almarhum sebagai sosok yang gigih dengan mobilitas yang tinggi, dan selalu bersemangat di setiap agenda Persyarikatan.
Sebagai kolega, ia menilai almarhum sebagai rekan diskusi yang sangat produktif, serta pribadi yang santun dan murah senyum.
“Sebagai rekan sesama ketua majelis dan lembaga, sangat kehilangan sosok rekan yang gigih beraktivitas, rekan diskusi aneka kegiatan, dan pribadi yang murah senyum. Semoga beliau husnul khatimah dan keluarganya diberikan ketabahan,” ujar Mirdasy kepada Maklumat.id, Selasa (2/9/2025).
Almarhum pergi meninggalkan istri Drs Zuhrotun Nisa dan ruang orang anak, yakni Prima Rediani SAk MA dan Ardi Wildan SH.
Sebagai sosok penggerak sosial, Hudi Nurwulan tidak hanya berjuang melalui Persyarikatan Muhammadiyah, tetapi juga di dalam pemerintahan. Ia tercatat pernah menjabat di Dispora dan Dinas Sosial Kota Surabaya.
Rencananya, jenazah almarhum akan langsung dikebumikan malam ini. Rumah duka di Jalan Bambe Dukuh Menanggal No. 38 Kota Surabaya.
Semoga seluruh amal ibadah, kebaikan, dan perjuangan beliau diterima oleh Allah Swt, diampuni segala khilaf dan dosanya, serta mendapatkan ridha-Nya. Aamin…