MAKLUMAT — Muhammadiyah Surabaya menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 3 Tahun 2025 yang mengatur sistem baru dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Ketua Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, Dikky Syadqomullah, menyebut regulasi tersebut sebagai langkah positif dalam menciptakan pemerataan akses pendidikan. Dalam aturan baru ini, sekolah negeri hanya diperbolehkan menerima siswa baru sesuai kuota rombongan belajar (rombel) yang telah ditetapkan. Data Pokok Pendidikan (Dapodik) juga dikunci sebulan sebelum pengumuman hasil seleksi SPMB 2025.
“Hal ini sebetulnya sebuah kebaikan. Semuanya bisa berjalan bersama-sama, beriringan dengan baik. Pemerintah juga harus mengamankan seluruh rakyatnya untuk bisa sekolah, baik di negeri maupun swasta,” ujar Dikky saat ditemui di Surabaya, Ahad (6/7/2025).
Ia menambahkan, sekolah-sekolah di bawah naungan Muhammadiyah merasakan langsung dampak positif dari penerapan aturan tersebut. Menurutnya, kebijakan ini membuka ruang lebih adil bagi sekolah swasta dalam menerima siswa baru.
“Bagi kami, Sekolah Muhammadiyah, aturan ini tidak bermasalah. Kami siap karena sesuai dengan rombel yang sudah kami siapkan dan jalur penerimaan yang juga sudah dilaksanakan. Insya Allah kami juga mendapatkan kebaikan dari kebijakan ini,” katanya.
Dikky berharap seluruh satuan pendidikan di Indonesia bisa melaksanakan aturan ini secara konsisten dan profesional. Ia menilai substansi dari Permendikdasmen tersebut sejalan dengan nilai-nilai transparansi dan pemerataan akses pendidikan.
“Insya Allah semuanya bisa berjalan baik karena di sana ada nilai transparansi untuk mewujudkan kemajuan bersama,” pungkasnya.
