DEWAN Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) XXII di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) pada 2-4 Agustus 2024.
Forum Musyda ini selain sebagai sarana untuk membahas evaluasi sekaligus proyeksi organisasi, juga menjadi momentum pergantian tampuk pimpinan DPD IMM 2022-2024 ke periode kepemimpinan 2024-2026.
Mekanisme pergantian kepemimpinan dilakukan melalui pemilihan langsung, yang terdiri atas dua mekanisme secara terpisah, yakni pemilihan Ketua Umum DPD IMM Jatim dan pemilihan formatur.
Panitia Pemilihan (Panlih) Musyda XXII IMM Jatim telah menetapkan dua orang Calon Ketua Umum (Caketum) DPD IMM Jatim 2024-2026. Nomor urut 1 Abdul Aziz Pranata, adalah mantan Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan mantan Ketua Umum PC IMM Pasuruan Raya.
Kini, Aziz yang juga mantan Ketua Umum IMM Tamaddun FAI UMM itu tengah menjabat Ketua DPD IMM Jatim periode 2022-2024 Bidang Pengembangan Jaringan Perguruan Tinggi. Maju sebagai Caketum DPD IMM Jatim 2024-2026, Aziz mengusung visi “Era baru IMM Jatim (gerakan inovatif, kolaboratif, inspiratif).”
Untuk mewujudkannya, Aziz menyiapkan 5 misi. Pertama, mengoptimalkan pengembangan kaderisasi di wilayah Jawa Timur. Kedua, Mengoptimalkan kinerja pengelolaan dan manajemen organisasi. Ketiga, membangun sumberdaya kader potensial di berbagai macam sektor. Keempat, membangun sinergisitas dakwah dalam Gerakan digital, social, politik, kebangsaan. Kelima, menghadirkan budaya riset dan inovasi sebagai basis gerakan kader ikatan.
Kemudian, kandidat nomor urut 2 adalah Devi Kurniawan yang merupakan mantan Presiden BEM FKH Universitas Airlangga (Unair) dan mantan Ketua PC IMM Kota Surabaya. Kini, dia tengah menjabat Ketua DPD IMM Jatim 2022-2024 Bidang Kesehatan.
Devi mengusung tagline #AksiBerkelanjutan dengan visi “Menjadikan DPD IMM Jatim sebagai inkubator gerakan mahasiswa yang mengedepankan nilai transendensi, inklusivitas, dan keberlanjutan.”
Devi juga menyiapkan 5 misi untuk DPD IMM Jatim 2024-2026. Pertama, sustainable organization dengan membangun system organisasi yang profesional, fleksibel dan adaptif. Kedua, sustainable regeneration dengan membangun pola kaderisasi yang partisipatif dalam rangka mempersiapkan diaspora kader.
Ketiga, sustainable movement dengan meningkatkan eskalasi gerakan IMM secara sistematis dalam menghadapi tantangan masa depan. Keempat, sustainable empowerment dengan membangun gerakan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Serta kelima, sustainable collaboration dengan meningkatkan kolaborasi di berbagai pihak serta mengembangkan akses dan jejaring pada setiap cabang di Jawa Timur.
Sementara itu, calon formatur dalam Musyda XXII IMM Jatim berjumlah 54 orang, di mana nantinya para peserta Musyda akan memiliki 12 di antaranya untuk mendampingi ketua umum terpilih dalam membentuk struktural DPD IMM Jatim 2024-2026.
Reporter: Ubay NA