OJK Dorong Peran Generasi Muda di Era Pembiayaan Digital

OJK Dorong Peran Generasi Muda di Era Pembiayaan Digital

MAKLUMAT — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar momen penting dalam kalender akademiknya: Wisuda ke-119 pada Kamis, 28 Agustus 2025. Ribuan mahasiswa dari berbagai fakultas resmi menapaki babak baru. Dan, sebagian besar di antaranya akan kembali ke masyarakat sebagai sarjana baru yang diharapkan memberi kontribusi.

Namun, wisuda kali ini bukan sekadar seremoni tahunan. Orasi ilmiah Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK, Prof. Dr. Agusman, S.E., Akt., MBA., Ph.D., memberi warna berbeda.

Di hadapan ribuan wisudawan, Agusman menyampaikan bahwa pembiayaan digital kini menjadi wajah baru keuangan global. Perbankan konvensional sejauh ini mendominasi layanan, kini bertransformasi melalui peer-to-peer lending dan platform digital. Model ini menawarkan kecepatan, efisiensi, sekaligus biaya yang lebih murah.

“Digitalisasi keuangan bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan. Generasi muda harus hadir sebagai penggerak inovasi agar pembiayaan digital memberi manfaat,” kata Agusman.

Risiko di Balik Besarnya Potensi

Data per Juni 2025 mencatat, pembiayaan digital di Indonesia sudah melibatkan lebih dari 160 juta pengguna dengan nilai penyaluran menembus Rp83 triliun. Angka itu menggambarkan betapa cepatnya pergeseran perilaku masyarakat dalam mengakses layanan keuangan.

Agusman menilai peluang terbuka lebar bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selama ini, kelompok usaha rakyat itu kesulitan memperoleh pinjaman dari bank karena persyaratan ketat.

Baca Juga  Ridho Al-Hamdi Jadi Dekan FISIP UMY, Berikut Gagasan dan Rencananya
Penampilan sejumlah mahasiswa asing dalam prosesi wisuda UMM ke-119. Foto: dok.UMM

Melalui skema digital, mereka bisa lebih mudah mendapatkan modal. Meski demikian, ia mengingatkan soal risiko yang mengintai: potensi gagal bayar, rendahnya literasi keuangan, hingga ancaman kebocoran data dan serangan siber.

“Dengan ilmu dan keberanian, tantangan bisa berubah menjadi peluang untuk memberdayakan UMKM, mendorong ekonomi hijau, dan memperkuat keuangan syariah,” lanjutnya.

Tradisi, Globalisasi, dan Identitas

Wisuda ke-119 UMM juga menampilkan warna kebudayaan. Belasan mahasiswa asing ikut memeriahkan acara dengan bergabung dalam tim gamelan kampus.

Mereka memainkan tiga lagu tradisional Jawa—Suwe Ora Jamu, Mentok, dan Gundul-gundul Pacul. Penampilan itu mendapat sambutan tepuk tangan hangat tamu undangan, sekaligus menegaskan bagaimana UMM berupaya menjaga tradisi dalam pusaran globalisasi pendidikan.

Hadir pula Prof. Erwin Akib, anggota Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang menegaskan bahwa capaian UMM tidak sekadar akademik. Akreditasi unggul hingga kebijakan inovatif seperti penyelesaian studi tanpa skripsi, menurutnya, adalah bentuk keberanian institusi menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman.

“UMM telah menunjukkan diri sebagai kampus yang tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga menanamkan karakter Islami. Alumni UMM diharapkan mampu menjadi pionir perubahan,” katanya.

Tugas Generasi Baru

Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya alumni memiliki ketangguhan emosional dan kecerdasan digital. Dua hal itu cukup krusial untuk menghadapi era yang serba cepat berubah.

Baca Juga  Learning Express: Laboratorium Sosial di Antara UMM dan Singapura

Ia menyebut para wisudawan bukan sekadar lulusan perguruan tinggi, melainkan agen perubahan menuju Indonesia Emas 2045. “Perubahan zaman menuntut adaptasi cepat, visi jauh ke depan, dan semangat untuk terus belajar,” ujarnya.

Di tengah perubahan global dan transformasi teknologi, wisuda ini seolah menjadi titik temu: akademisi, regulator, dan calon pemimpin muda. Dan di antara semua pesan yang bergema, isu pembiayaan digital menempati posisi sentral dan peluang. Sekaligus tantangan bagi generasi baru agar mampu menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *