MAKLUMAT – Suasana Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) begitu sibuk dengan aktivitas mahasiswa baru. Terhitung 21 hingga 26 Juli 2025, UMM menyelenggarakan Program Pengembangan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) Angkatan I.
Ini adalah sebuah program pembinaan intensif untuk menanamkan nilai-nilai keislaman, kemuhammadiyahan, dan karakter kepemimpinan. Sedikitnya 254 mahasiswa baru dari berbagai fakultas mengikuti kegiatan ini, meski tercatat ada 106 mahasiswa yang belum dapat hadir pada gelombang pertama.
Di luar angka partisipasi, P2KK UMM bukan sekadar program orientasi atau kegiatan penyambutan. Ia menjadi tonggak awal pembentukan pribadi mahasiswa yang tak hanya unggul secara akademis, tetapi juga matang secara emosional dan tangguh secara spiritual.
“P2KK bukan sekadar program orientasi, tetapi menjadi fondasi awal untuk membentuk karakter mahasiswa yang unggul secara intelektual, matang secara emosional, dan kuat secara spiritual,” tegas Kepala Pusdiklat UMM, Zen Amiruddin, saat membuka kegiatan.
Cetak SDM Ungggul
Bagi UMM, P2KK bukanlah rutinitas tahunan. Ia bagian dari strategi jangka panjang dalam membentuk pemimpin muda yang visioner dan berintegritas tinggi. Nilai-nilai itu menjadi kerangka besar yang ingin dibentuk sejak awal mahasiswa menapakkan kaki di kampus.
Rektor UMM, Prof. Dr. Nazaruddin Malik, dalam sambutannya menekankan pentingnya kepemimpinan yang bersifat inklusif. Menurutnya, ini sebuah prinsip relevan dengan tantangan zaman yang makin plural.
“Kepemimpinan itu, sekalipun berbeda-beda dalam hal berpikir, budaya, dan keinginan, tetap harus mengarah pada satu tujuan bersama,” ujar Nazaruddin di hadapan peserta.
Ia menambahkan bahwa kemampuan membangun cita-cita kolektif adalah bentuk nyata dari akhlaqul karimah yang menjadi landasan gerakan Muhammadiyah.
Nilai-nilai seperti keterbukaan, adaptabilitas, dan empati, lanjut Nazaruddin, adalah elemen penting dari kepemimpinan masa depan. Dalam konteks ini, UMM berkomitmen menciptakan ruang pembinaan. Contohnya adalah P2KK yang mencetak mahasiswa cakap dalam aspek akademik dan terlatih secara manajerial dan sosial.
Dalam kegiatan ini sejumlah petinggi kampus terlihat hadir, di antaranya Wakil Rektor III Dr. Nur Subeki, S.T., M.T., Wakil Rektor V Prof. Dr. Tri Sulistyanigsih, dan sejumlah pimpinan Pusdiklat UMM.
Mengenalkan Visi Besar Muhammadiyah
“Mahasiswa perlu mendapat pembekalan dengan kemampuan memimpin dan mengelola diri dalam masyarakat yang kompleks. Dan itu tidak bisa hanya diajarkan di ruang kelas,” tambahnya.
P2KK UMM juga menjadi ruang artikulasi nilai-nilai Islam berkemajuan—sebuah tafsir modern atas ajaran Islam yang mendorong kemajuan intelektual, sosial, dan moral. Di sinilah posisi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berpijak pada perubahan dan transformasi menemukan bentuknya.
Melalui P2KK, UMM menegaskan kembali peran institusi pendidikan sebagai pembentuk karakter. Mahasiswa baru tentu mendapat orientasi pengenalan kampus, sekaligus memahami misi besar Muhammadiyah: membangun masyarakat utama yang berkeadaban.