MAKLUMAT — Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), 1 Rajab 1446 Hijriah dipastikan jatuh pada tanggal 1 Januari 2025 Masehi. Penetapan ini mengacu pada data astronomis, dengan ijtimak terjadi pada 30 Desember 2024 pukul 22.26 GMT. Hal ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan unifikasi kalender hijriah di seluruh dunia.
Menurut kriteria imkan rukyat, awal bulan baru tidak hanya bergantung pada ijtimak, tetapi juga pada terpenuhinya dua syarat utama:
- Ketinggian Bulan minimal 5 derajat.
- Sudut Elongasi minimal 8 derajat.
Pada 31 Desember 2024 pukul 10.58 GMT, kedua kriteria ini terpenuhi dengan ketinggian bulan mencapai 7 derajat, sehingga memungkinkan penetapan 1 Rajab 1446 H.
Momentum Istimewa untuk Beribadah
Rajab, salah satu bulan mulia dalam Islam, menjadi waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk meningkatkan amal ibadah. Di antara amalan utama yang direkomendasikan selama bulan ini adalah puasa sunah, yang memiliki berbagai keutamaan.
Tiga Pilihan Puasa Sunah di Bulan Rajab
- Puasa Nabi Dawud
Puasa ini dilakukan secara berselang-seling, yaitu sehari puasa dan sehari berbuka. Rasulullah Saw bersabda:
“Puasa sehari dan berbuka sehari, itulah puasa yang paling utama.” (HR. Bukhari). - Puasa Senin-Kamis
Amalan puasa ini sangat dicintai oleh Rasulullah Saw. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nabi Muhammad Saw bersabda:
“Amalan dihadapkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Aku suka jika amalku dihadapkan sedang aku berpuasa.” - Puasa Ayyamul Bidh
Dikenal sebagai puasa tiga hari setiap bulan, puasa ini dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan hijriah. Rasulullah Saw bersabda:
“Puasa tiga hari tiap bulan, salat dhuha, dan salat witir sebelum tidur, jangan ditinggalkan.” (HR. Bukhari).
Latihan Spiritual Menuju Ramadan
Bulan Rajab juga sering dijadikan momentum persiapan spiritual menjelang Ramadan. Dengan memperbanyak puasa dan ibadah lainnya, umat Muslim dapat melatih kesabaran, memperkuat keikhlasan, serta menambah pahala.
“Rajab adalah bulan untuk memulai langkah menuju kebahagiaan dunia dan akhirat,” ungkap seorang ulama.
Jadikan bulan Rajab sebagai awal untuk memperbanyak amal kebaikan, demi menyambut Ramadan yang penuh keberkahan.***