
MAKLUMAT – Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Lebong menggelar panen raya padi sehat pada Rabu (5/2) di Kampung Jawa, Lebong, Bengkulu. Acara ini sekaligus menjadi momentum peluncuran produk beras sehat Blasmu, hasil pertanian organik dengan metode inovatif.
Blasmu hadir sebagai produk unggulan berbasis pertanian sehat yang dikembangkan JATAM Lebong. Menggunakan sistem Jajar Legowo 2:1, metode ini terbukti meningkatkan produktivitas padi sekaligus tetap ramah lingkungan. Beras yang dihasilkan juga bebas dari bahan kimia, menjadikannya pilihan lebih sehat bagi masyarakat.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, menegaskan komitmen Muhammadiyah dalam mendukung kedaulatan pangan melalui pendekatan pertanian berkelanjutan.
“Blasmu adalah bukti nyata bahwa pertanian organik bisa diwujudkan. Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi petani di seluruh Indonesia,” kata Yamin dalam sambutannya.
Dukungan Pemda Lebong
Peluncuran Blasmu mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah. Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Lebong, Bambang Agus Suprabudi, menyatakan apresiasi terhadap langkah Muhammadiyah dalam membangun ekosistem pertanian sehat.
“Kami sangat mendukung upaya ini dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar program ini berjalan lancar,” ujar Bambang.
Dukungan pemerintah daerah dinilai penting agar inisiatif ini tidak hanya berhenti pada satu musim panen, tetapi terus berlanjut dan memberikan dampak jangka panjang bagi petani dan masyarakat Lebong.
Peningkatan Produktivitas
Keberhasilan Blasmu juga dirasakan langsung oleh petani. Salah seorang petani, Zulfahmi, mengungkapkan metode yang diterapkan membuat hasil panennya meningkat hingga 5 ton per hektare.
“Kami berharap Blasmu bisa jadi terobosan baru untuk pertanian sehat di Bengkulu. Beras ini lebih sehat dan bebas dari bahan kimia,” kata Zulfahmi.
Muhammadiyah berencana terus melakukan pelatihan dan pendampingan kepada petani agar manfaat pertanian sehat dapat dirasakan lebih luas. Selain meningkatkan hasil panen, metode ini diharapkan dapat menjadikan Lebong sebagai pusat produksi beras sehat di Bengkulu.
Acara panen raya ini turut dihadiri jajaran pimpinan Muhammadiyah, tokoh MPM PP Muhammadiyah seperti Syafii Latuconsina dan Wahyudi Nasution, serta perwakilan TNI-Polri dan ratusan petani.
Muhammadiyah berharap, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, program pertanian sehat ini bisa terus berkembang dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.