MAKLUMAT – Empat pelajar asal Surabaya berkesempatan istimewa bertemu langsung dengan Gubernur Tokyo Metropolitan Area, H.E. Yuriko Koike, hari ini, Kamis, 21 Agustus 2025.
Mereka mewakili Indonesia dalam Teens Square Tokyo Project 2025: The Tokyo Forum of Young Minds pada 20–22 Agustus 2025.
Dalam forum yang diikuti 35 delegasi muda dari berbagai kota dunia ini, pertemuan dengan Gubernur Koike menjadi sorotan penting karena menegaskan pengakuan terhadap peran anak dan remaja dalam pembangunan kota.
Muhammad Airlangga Putra Perdana (16), salah satu dari delegasi Surabaya, bahkan dipercaya menyampaikan pidato sambutan mewakili seluruh delegasi internasional di hadapan Gubernur Koike.
“Kami ingin menunjukkan bahwa anak-anak Surabaya punya suara dan peran penting dalam pembangunan. Forum ini menjadi ruang belajar dan berbagi tentang bagaimana kota-kota lain menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak,” ujar Airlangga, Kamis (21/8/2025).
Selain Airlangga, delegasi Surabaya terdiri dari Agnes Nathania Widodo (14), Safika Aurelia Rahma Widyanti (15), dan Areli Rashad (17).
Mereka mempresentasikan praktik baik dari Surabaya sebagai kota ramah anak—mulai dari keberadaan Ruang Bermain Ramah Anak, Forum Anak Kota Surabaya, hingga Musrenbang Anak yang melibatkan suara remaja dalam perencanaan pembangunan.
Selama forum, peserta tidak hanya berdiskusi, tetapi juga mengikuti kunjungan lapangan ke fasilitas ramah anak di Tokyo, termasuk Hanegi Play Park dan Yu Suginami Center for Children and Youth.
“Pak Wali Kota Eri Cahyadi meminta kami mengamati langsung praktik baik di Tokyo untuk kemudian bisa diceritakan dan mungkin diterapkan saat kembali ke Surabaya,” tutur Safika, Ketua Organisasi Pelajar Surabaya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menyebut pertemuan delegasi dengan Gubernur Koike menjadi simbol penting bahwa anak-anak Surabaya kini diakui di panggung internasional.
“Anak-anak ini menunjukkan bahwa Surabaya layak naik kelas menjadi Kota Dunia. Upaya ini juga menjadi kontribusi nyata terhadap visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Dengan pengalaman ini, para pelajar Surabaya tidak hanya membawa nama baik kota mereka, tetapi juga memperkuat jejaring internasional anak muda untuk mewujudkan kota yang inklusif, ramah anak, dan berkelanjutan.