
MAKLUMAT – Geliat industri di Jawa Tengah mendorong PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mendatangkan dua alat bongkar muat guna mendukung operasional. Dua alat tersebut adalah harbor mobile crane (HMC) yang akan beroperasi di terminal peti kemas (TPK) Semarang.
Dua HMC ini guna mendukung operasional sebagai akibat tingginya kunjungan maupun ukuran kapal dan arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Alat tersebut akan mendukung kegiatan bongkar muat peti kemas di dermaga samudera Pelabuhan Tanjung Emas sepanjang 150 meter sebagai perpanjangan TPK Semarang.
“Arus peti kemas di TPK Semarang meningkat tajam. Tahun lalu tumbuh 15 persen dari tahun 2023 (y-o-y). Kami perkirakan arus peti kemas akan terus meningkat seiring keberadaan Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah,” kata Corporate Secretary SPTP, Widyaswendra.
Proyeksi Bisnis Jangka Panjang
Sejauh ini perseroan telah menerima 12 permintaan layanan tambahan dari beberapa perusahaan pelayaran. Tambahan ini mendorong tambahan arus peti kemas sekitar 200.000 TEU’s per tahun. Geliat ini mendorong perkiraan arus peti kemas pada 2029 bisa mencapai 1,2 juta TEU’s.
“Ukuran dan kapasitas kapal yang masuk ke TPK Semarang semakin besar. Otomatis muatan semakin banyak. Ke depan kami perlu memastikan bahwa para pengguna jasa dapat memperoleh layanan terbaik,” lanjutnya.
Dalam jangka panjang perseroan akan mendatangkan empat unit quay container crane (alat untuk mengangkat peti kemas dari kapal ke truk atau sebaliknya). Alat ini bakal tiba pada triwulan-II tahun 2026.
Perluasan Lapangan Penumpukan
SPTP juga berencana meninggikan dermaga dan lapangan penumpukan di TPK Semarang. Entitas milik PT Pelabuhan Indonesia ini juga melakukan penataan dengan menyiapkan lapangan penumpukan tambahan.
“Saat ini kami tengah menyiapkan kelengkapan administrasi agar pemanfaatan dermaga dan penyiapan lapangan penumpukan tersebut sesuai dengan tata kelola yang baik,” lanjut Widyaswendra.
Dari sisi operasional, perseroan fokus pada peningkatan kinerja. Serangkaian proses transformasi mulai dari sisi pekerja operasional, proses bisnis, hingga penggunaan teknologi untuk menunjang bongkar muat.
Sambutan Positif Pengusaha
Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Semarang atau asosiasi pemilik kapal menyambut positif langkah SPTP. Penambahan tambatan di samudra berpotensi menambah kapal yang akan sandar dan peningkatan ekspor dari Jawa Tengah.
“Saat ini TPK Semarang harus segera menambah kapasitasnya, kunjungan kapal peti kemas semakin meningkat,” kata Ketua DPC INSA Semarang, Hari Ratmoko.
Hari mendorong SPTP menambah kapasitas dermaga, peralatan, maupun lapangan penumpukan (container yard). Saat ini, lanjutnya, volume peti kemas ekspor-impor di Jawa Tengah meningkat signifikan.
Ekspor-Impor Menggeliat
Ketua ALFI (Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia) wilayah Jawa Tengah dan DIY, Teguh Arif Handoko menyampaikan hal serupa. Ia menyambut positif rencana perluasan lapangan penumpukan peti kemas, mengingat pertumbuhan kargo tumbuh cukup luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami menyambut baik rencana ini, khususnya perluasan lapangan penumpukan karena arus peti kemas di TPK Semarang akan terus tumbuh signifikan ke depannya,” Teguh menjelaskan.