MAKLUMAT — Pemerintah akan mengalihkan fokus program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mulai 2026 ke bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Langkah tersebut diambil untuk memperkuat penguasaan ilmu dan teknologi yang dinilai krusial bagi pembangunan nasional.
Kepala Divisi Hukum dan Komunikasi LPDP, Mohamad Lukmanul Hakim, menyampaikan selain STEM, terdapat delapan sektor prioritas lain yang menjadi target pendanaan, yakni pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.
“Tentu ini baru informasi yang kami dapat, mudah-mudahan ini akan bisa berjalan di tahun depan. Tidak di tahun ini, karena di tahun ini memang sudah berjalan seleksinya,” kata Lukman dalam konferensi pers di sela forum KSTI 2025 di Sasana Budaya Ganesa, Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (9/8/2025) lalu.
Ia menegaskan, fokus baru ini bertujuan menangkap kebutuhan sektor-sektor yang harus dipercepat pengembangannya. Meski jumlah penerima beasiswa sempat disesuaikan, Lukman memastikan dana beasiswa tetap aman.
“Kalaupun dikurangi sekarang, dana itu tetap ada di rekening LPDP untuk membiayai tahun berikutnya. Kami menjaga agar tidak habis-habisan di tahun ini lalu tahun depan bingung,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto, melaporkan total dana abadi lembaga tersebut mencapai Rp154,11 triliun sejak 2010 hingga Juni 2025. Rinciannya, dana abadi pendidikan (DAP) Rp126,12 triliun, dana abadi penelitian (DPL) Rp12,19 triliun, dana abadi perguruan tinggi (DAPT) Rp10 triliun, dan dana abadi kebudayaan (DAKb) Rp5 triliun.
Komposisi portofolio investasi hingga 30 Juni 2025 meliputi obligasi negara Rp112 triliun (70,01 persen), deposito Rp37,07 triliun (23,2 persen), obligasi korporasi Rp7,74 triliun (4,84 persen), dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp2,97 triliun (1,86 persen).
Sejak 2013 hingga 2025, DAP telah membiayai beasiswa untuk 55.492 penerima, terdiri dari 40.284 magister (S2), 11.829 doktor (S3), dan 3.379 dokter spesialis. Penerima beasiswa on-going hingga 30 Juni 2025 berjumlah 34.373 orang.
Untuk 2026, LPDP memiliki pagu indikatif Rp3,93 triliun, dengan target beasiswa 14.160 penerima, pendanaan riset 42 proyek, dukungan DAPT bagi 23 PTNBH, serta empat program utama DAKb mencakup fasilitasi komunitas budaya, produksi kegiatan dan media kebudayaan, serta layanan sesuai arahan Dewan Penyantun.