Pemerintah Siapkan Dana Darurat untuk Banjir Sumatera, Purbaya Tunggu Pengajuan BNPB Jika Butuh Tambahan

Pemerintah Siapkan Dana Darurat untuk Banjir Sumatera, Purbaya Tunggu Pengajuan BNPB Jika Butuh Tambahan

MAKLUMAT — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan dana darurat untuk penanganan banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.

Meski demikian, ia mengaku masih menunggu pengajuan resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jika diperlukan tambahan dukungan anggaran untuk menanganai bencana yang terjadi.

Purbaya mengungkapkan, BNPB memiliki anggaran yang cukup besar untuk kebutuhan penanganan darurat. Mungkin, kata dia, anggaran yang dimiliki BNPB dirasa masih cukup untuk menangani banjir Sumatera.

“Kami masih tunggu. Mereka sudah punya uang di anggaran mereka Rp 500 miliar lebih, mungkin belum habis,” ujarnya, usai menghadiri Rapat Kerja (Raker) Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/12/2025).

“Tapi kita sediakan nanti kalau diperlukan lebih banyak dari itu,” sambung menteri yang dikenal bergaya koboi itu.

Lebih lanjut, Purbaya menjelaskan bahwa tambahan dana dari pemerintah pusat baru akan diberikan jika kebutuhan BNPB ternyata melampaui pagu yang tersedia. Meski begitu, ia juga memastikan bahwa respons pemerintah terhadap kondisi darurat kebencanaan tidak akan terhambat oleh keterbatasan fiskal.

Ia juga mengungkapkan bahwa sumber utama pos pendanaan untuk sementara ini masih tetap berasal dari cadangan BNPB. “Pos anggarannya mereka, cadangan punya BNPB,” tandas Purbaya.

Baca Juga  DPR RI: Redenominasi Rupiah Harus Ada Mitigasi Risiko dan Stabilitas Ekonomi Terjamin

Sekadar diketahui, banjir bandang dan tanah longsor melanda sejumlah daerah di Sumatera pada akhir November 2025, yang mencakup Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Bencana besar tersebut mengakibatkan ratusan korban jiwa dan ratusan orang yang masih hilang, serta berbagai kerusakan fasilitas dan infrastruktur, termasuk akses transportasi hingga komunikasi.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *