26.9 C
Malang
Senin, November 25, 2024
KilasPemimpin Hamas Ismail Haniyah Tewas Akibat Serangan di Kediamannya

Pemimpin Hamas Ismail Haniyah Tewas Akibat Serangan di Kediamannya

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah

Pemimpin Hamas Ismail Haniyah dikabarkan meninggal dunia di Tehran, Iran pada Rabu (31/7/2024) dini hari waktu setempat. Haniyah diketahui tewas bersama salah seorang pengawalnya.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyebut, sosok kharismatik perjuangan kemerdekaan Palestina itu tewas usai kediamannya di Tehran, Iran menjadi sasaran serangan. Penyelidikan terhadap insiden tersebut tengah dilakukan oleh otoritas keamanan Iran.

“Serangan itu dilakukan Rabu pagi. Penyelidikan sedang dilakukan untuk menemukan penyebab insiden tersebut,” bunyi pernyataan Departemen Hubungan Masyarakat IRGC, seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA.

Sementara, Hamas menyebut serangan Israel menewaskan pemimpin kelompok Palestina Ismail Haniyah di kediamannya di Tehran, Iran. Haniyah diketahui menghadiri pelantikan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khomenei sejak Selasa (30/7/2024).

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar. Ismail Haniyah,” bunyi pernyataan Hamas melalui Telegram, Rabu (31/7/2024).

“Pemimpin gerakan meninggal dunia akibat serangan Zionis laknatullah pada tempat tinggalnya di Teheran setelah mengikuti upacara pelantikan Presiden Iran yang baru,” sambungnya.

Ismail Haniyah adalah Kepala Biro Politik Hamas yang menjabat sejak 6 Mei 2017, menggantikan Khaled Meshaal.

Haniyah dikenal sebagai salah satu pemimpin Hamas yang lebih moderat dan dekat dengan pemimpin spiritual Hamas, Syeikh Ahmad Yassin yang dibunuh Israel. Dia juga adalah pemimpin Hamas yang berhasil memenangkan pemilihan legislatif Palestina tahun 2006 dan kemudian menjadi perdana menteri.

Namun, Presiden Mahmoud Abbas memberhentikan Haniyah dari jabatannya pada tanggal 14 Juni 2007 pada puncak konflik Fatah-Hamas. Meski begitu, Haniyah tidak mengakui keputusan tersebut dan terus menjalankan otoritas perdana menterinya di Jalur Gaza.

 

Reporter: Ubay NA

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer