MAKLUMAT – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan antisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, Dewi Soetiyawati mengaku, pihaknya telah menggelar berbagai kegiatan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Dewi mengungkapkan, langkah awal adalah konsistensi menggelar pasar murah dan gerakan pangan murah. Pihaknya menjalankan langkah bersama dengan distributor bahan pokok.
“Kami telah menggelar pasar murah dan gerakan pangan murah rutin, untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Pengoperasian pasar juga dilakukan untuk menjaga ketersediaan minyak goreng,” kata Dewi dalam surat elektroniknya, Sabtu (9/11/2024).
Awasi Harga di Pasar
Upaya lain adalah membentuk kios Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di sejumlah pasar tradisional. Kios-kios ini berfungsi sebagai garda terdepan dalam mengawasi pergerakan harga dan memastikan bahan pokok tetap tersedia dengan harga wajar.
“Kami tidak hanya menggelar pasar murah, tetapi juga menyatukan langsung harga dan ketersediaan barang di sejumlah pasar. Kios TPID ini sangat membantu mengendalikan inflasi,” Dewi menambahkan.
Produksi Lokal Tekan Inflasi
Langkah lainnya adalah mendorong peningkatan produksi pangan lokal seperti padi, bawang merah, dan cabai. Upaya ini bertujuan mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah dan menekan potensi kenaikan harga.
Dewi mengimbau masyarakat tidak panik dan tidak membeli bahan pokok berlebihan.
“Ketersediaan bahan pokok di Surabaya cukup. Masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan,” tegasnya.
Menjelang Natal, TPID bersama instansi terkait akan meningkatkan intensitas pengawasan di pasar-pasar, distributor, dan toko modern. Tujuannya untuk mencegah penimbunan barang agar harga tetap terkendali.