MAKLUMAT – Penanganan banjir di Surabaya masih menjadi prioritas pemerintah untuk segera ditangani. Salah satu program prioritas adalah penambahan rumah pompa yang tersebar di sejumlah titik.

Titik-titik yang menjadi prioritas penambahan meliputi rumah pompa di Kecamatan Jambangan, Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan Pabean Cantikan, Jalan Bung Tomo, Jalan Ketintang, dan Tenggilis Mejoyo.

“Saat ini yang masuk usulan ada sekitar lima rumah pompa. Nah, ini (anggarannya) dalam proses penghitungan,” Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya, Windo Gusman Prasetyo, dalam surat elektronniknya.

Keberadaan rumah pompa ini mempercepat penyerapan air ketika hujan deras. Terlebih kapasitas rumah pompa ini mencapai 3 meter kubik. Namun demikian, DSDABM Surabaya memastikan kemampuan juga menyesuaikan kondisi masing-masing wilayah.

“Seperti rumah pompa Karah, itu paling hulu untuk afur Wonorejo. Kami berusaha mengalirkan ke arah kali Wonokromo melalui rumah pompa SWK Karah,” Windo menambahkan.

Pembangunan rumah pompa di Kecamatan Gunung Anyar mereduksi genangan di daerah Rungkut Menanggal Harapan dan Rungkut Mapan. Sebab volume air Kali Perbatasan cepat tinggi ketika hujan deras dengan intensitas tinggi.

Selain volume yang tinggi, air di Kali Perbatasan sulit mengalir ke arah laut ketika terjadi banjir rob. Maka dari itu, ketika volume air tinggi wilayah yang terdampak adalah Surabaya dan Sidoarjo.

Sedangkan genangan dan banjir di Pabean Cantikan akibat saluran terhambat dua lahan milik dua perusahaan BUMN dan TNI AL. Solusinya adalah menyedot air melalui rumah pompa di Teluk Nibung.

Kami berharap penambahan rumah pompa ini bisa mengurangi risiko banjir dan genangan di Surabaya. Saat ini kami berusaha memetakan wilayah yang membutuhkan rumah pompa,” pungkasnya.

Sejauh ini Pemerintah Kota Surabaya telah memiliki 76 rumah pompa, yang sejauh ini menjadi ujung tombak penanganan banjir dan genangan.