
MAKLUMAT – Belakangan muncul kabar masih adanya desa di Indonesia yang tidak memiliki Pendapatan Asli Desa (PAD) alias nol rupiah. Tak sedikit masyarakat di berbagai daerah yang mempertanyakan hal ini. Advisor Strategic Policy Unit Kemendes-PDT, Prof Zainuddin Maliki menjelaskan bahwa hal semacam ini akan selalu mendapat perhatian oleh pemerintah.
“Yang pertama adalah, desa-desa yang tertinggal harus menjadi prioritas pembangunan agar dapat bangkit secara ekonomi,” katanya saat ditemui reporter Maklumat.ID, usai menghadiri Rakerwil II LHKP PWM Jatim di Surabaya, Ahad (16/2/2025).
Zainuddin mengungkapkan, strategi utama untuk mengangkat desa dengan PAD nol adalah melalui efektivitas pengelolaan dana desa. Dana tersebut harus digunakan secara produktif, bukan hanya dikonsumsi tanpa menghasilkan dampak ekonomi yang berkelanjutan.
“Pak Menteri itu, ingin desa-desa yang masih berada di bawah bisa terangkat. Oleh karena itu, strategi yang diterapkan adalah bagaimana dana desa digunakan secara efektif dan mendorong seluruh perangkat desa untuk bekerja sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kreativitas dan kemauan untuk bergerak dari perangkat desa dan generasi muda setempat sangat diperlukan. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam menciptakan sumber pendapatan desa yang berkelanjutan.
“Yang penting adalah spirit masyarakat desa itu sendiri. Kalau mau bekerja keras, ada saja nanti potensi desa yang dapat dimaksimalkan,” tambahnya.
PAD Nol Rupiah
Ketika ditanya terkait jika ada desa yang memiliki berbagai program dan BUMDes, tetapi tetap melaporkan PAD nol rupiah, Zainuddin menjelaskan bahwa kementerian akan selalu melakukan evaluasi terhadap gerakan ekonomi desa. Hal ini untuk memastikan apakah program yang dijalankan benar-benar aktif dan sehat.
“Jangan sampai ada program-program yang fiktif, yang hanya menghabiskan uang, tapi hasilnya tidak ada,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus mengawasi dan memastikan bahwa dana desa digunakan untuk usaha produktif agar tidak ada lagi desa dengan PAD nol rupiah padahal programnya banyak.
Menurutnya, dengan semangat kerja keras dan pengelolaan yang baik, desa-desa di Indonesia diharapkan dapat mandiri secara ekonomi dan berkembang lebih maju.
“Kita akan pelajari kenapa desa yang sudah bergerak dan mendapatkan dana desa, tetapi masih melaporkan PAD nol. Dana desa seharusnya tidak habis untuk konsumsi, tetapi bisa bergulir dan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan,” pungkas Zainuddin.
______
Penulis: Habib Muzaki | Editor: Edi Purwanto