
MAKLUMAT — Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI terus mendorong Perguruan Tinggi (PT) harus menjadi penggerak transformasi sosial dan ekonomi di tengah-tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan Sekretaris Ditjen Dikti Kemdiktisaintek RI, Prof Dr Ir Aisyah Endah Palupi MPd, dalam sambutan dan arahannya pada Pengukuhan Guru Besar dan meresmikan pembukaan Program Studi (Prodi) Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Sabtu (12/4/2025).
“Perguruan Tinggi harus mampu menjadi penggerak terobosan atau game changer transformasi sosiologi dan ekonomi yang berkelanjutan dengan menjunjung tinggi integritas akademik dan budaya ilmiah atau scientific culture dengan optimalisasi teknologi sebagai enabler upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
“Integrasi keilmuan dan kolaborasi lintas disiplin menjadi keharusan dalam menciptakan solusi bagi masyarakat. Peran nyata Guru Besar di sini sebagai pemikir dan penemu solusi terhadap berbagai masalah bangsa itu lebih berdampak masyarakat yang semakin penting,” imbuh Aisyah.
Ia menegaskan dukungan Kemdiktisaintek agar para dosen, khususnya para Guru Besar, terus mempertajam kualitas riset atau penelitian mereka, sehingga memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat, bukan menghasilkan luaran semata.
“Kami (Kemdiktisaintek) sangat mendukung (riset/penelitian) bukan hanya (menghasilkan) output atau luaran (publikasi jurnal dan semacamnya), tetapi adalah outcome, yaitu manfaat,” tandasnya.
Kolaborasi Perguruan Tinggi, Dunia Usaha, dan Pemerintah Daerah
Lebih lanjut, Aisyah menandaskan pentingnya kolaborasi antara Peguruan Tinggi, dunia usaha, serta Pemerintah Daerah (Pemda) dan para stakeholders terkait lainnya dalam rangka melakukan transformasi sosial dan pembangunan ekonomi masyarakat.
“Perguruan Tinggi di sini akan menghasilkan kinerja yang terbaik sebagai mesin pembangunan ekonomi ketika kita melakukan pertukaran pengetahuan atau knowledge transfer dengan mitra industri, kita sering sebut sebagai dudi, tetapi di sini juga ada Pemerintah Daerah,” terang Aisyah.
“Biasanya dudi, dunia usaha, dunia industri, kalau ditambah Pemerintah Daerah menjadi dudadi atau dadidu, monggo, tetapi Pemerintah Daerah di situ perlu ada memberikan support dan kita gandeng untuk dapat meningkatkan bersama-sama dalam keunggulan dan kolaborasi akademis, industri, dan menyediakan ekosistem atau platform yang sesuai dengan mission differentiation untuk tiap Perguruan Tinggi,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menandaskan bahwa Kemdiktisaintek tengah berupaya melakukan penguatan hilirisasi riset, dalam rangka melakukan transformasi tersebut.
“Dalam hal ini Kemdiktisaintek juga menggerakkan program penguatan hilirisasi riset berbasis tantangan yang mendorong kolaborasi global melalui kualitas riset kelas dunia,” tandas Aisyah.