Perhatian Kemenag pada Infrastruktur Masih Lemah, DPR Desak Audit Menyeluruh Bangunan Pesantren Tua

Perhatian Kemenag pada Infrastruktur Masih Lemah, DPR Desak Audit Menyeluruh Bangunan Pesantren Tua

MAKLUMAT Anggota DPR RI dari Fraksi PKB Andi Muawiyah Ramly mendesak Kementerian Agama (Kemenag) mengaudit seluruh bangunan pondok pesantren (ponpes), khususnya yang sudah berusia tua dan digunakan untuk kegiatan massal santri.

Desakan ini dilakukan menyusul ambruknya mushala di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo yang menelan korban jiwa dan luka luka, Senin 29 September 2025. Selain itu, perhatian Kemenag terhadap infrastruktur ponpes dinilai masih lemah.

“Kita tidak bisa membiarkan lembaga pendidikan jutaan santri berdiri di atas bangunan rapuh. Jangan tunggu ada korban jiwa baru bertindak,” tegas legislator yang akrab disapa Amure, Jumat  (3/10).

Amure menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. Tragedi itu menjadi peringatan keras bahwa infrastruktur pesantren selama ini kurang diperhatikan. “Ini alarm keras. Pesantren adalah benteng pendidikan karakter bangsa, tetapi banyak bangunannya tidak layak, rawan bencana, dan minim perawatan,” tegasnya.

Ia menilai perhatian Kemenag terhadap infrastruktur pesantren masih lemah. Bantuan yang ada lebih banyak bersifat administratif dan seremonial, belum menyentuh aspek krusial, yakni keamanan fisik gedung.

“Robohnya mushala Al Khoziny mencerminkan kelalaian sistemik. Pemerintah pusat maupun daerah tidak boleh hanya hadir saat musibah. Kebijakan preventif dan program nyata harus segera dijalankan,” tandas anggota Komisi X DPR RI ini.

Amure juga meminta agar Bantuan Operasional Pesantren (BOP) tidak hanya untuk kegiatan belajar, tetapi juga bisa digunakan untuk rehabilitasi dan perawatan bangunan.

Baca Juga  Ribuan Warga Kabupaten Blitar Antusias Ikuti Jalan Sehat HUT KAHMI ke-58
*) Penulis: Rista Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *