Pesan Haedar Nashir kepada Gen Z di Tahun Baru: Tinggalkan Hidup Instan, Bangun Etos Kemajuan

Pesan Haedar Nashir kepada Gen Z di Tahun Baru: Tinggalkan Hidup Instan, Bangun Etos Kemajuan
Tahun Baru
Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan pesan tahun baru kepada Generasi Z. Foto:Dok

MAKLUMAT – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyerukan refleksi mendalam dalam menyambut tahun baru. Ia mengingatkan pentingnya mengedepankan nilai kejujuran, kerja keras, dan keberadaban, khususnya bagi Generasi Milenial dan Gen Z.

“Generasi muda harus percaya diri, gigih, dan memiliki etos kemajuan. Hindari hidup serba menerabas dan instan. Masa depan ditentukan dari langkah yang dimulai hari ini,” ujar Haedar di Yogyakarta, Selasa (31/12).

Ia menyoroti tradisi perayaan tahun baru yang seringkali berlebihan. “Apa maknanya menyambut tahun baru dengan euforia jika usia kita sejatinya berkurang? Orang beriman harus bertanya, apa bekal kita untuk kehidupan setelah dunia ini?” katanya.

Mengutip Surat Al-Ashr, Haedar mengingatkan bahwa waktu adalah karunia yang akan membawa kerugian jika tidak diisi dengan iman, amal shaleh, dan nasihat dalam kebenaran. Ia juga merujuk pada sabda Nabi Muhammad tentang tiga hal yang menyertai manusia setelah kematian: amal jariyah, doa anak shaleh, dan ilmu yang bermanfaat.

“Pergantian tahun adalah waktu tepat untuk memperbaiki kesalahan. Tinggalkan jejak negatif, gantikan dengan kebajikan. Kegembiraan cukup sederhana, fokuslah pada kebermaknaan,” tegasnya.

Ajak Bertobat

Bagi para pemimpin bangsa, Haedar meminta langkah nyata dalam mengatasi korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Ia menyinggung pernyataan Presiden Prabowo saat Perayaan Natal yang mengajak para koruptor bertobat. “Korupsi, kerakusan, kekerasan, dan ketidakadilan harus ditinggalkan. Awali tahun baru dengan komitmen pada kebenaran dan kebaikan,” tuturnya.

Baca Juga  Abdul Mu’ti Ajak Umat Islam Bersatu Meski Beda Mazhab dan Pilihan Politik

Haedar menutup pesannya dengan ajakan untuk menjadikan 2025 sebagai momentum perubahan, baik untuk diri sendiri maupun kehidupan berbangsa. “Tinggalkan hal buruk, bangun langkah baru yang penuh makna,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *