25.7 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
KilasPesan Ketum Muhammadiyah Sambut Pilkada 2024: Jangan Terpikat Pemimpin Kembang Gula

Pesan Ketum Muhammadiyah Sambut Pilkada 2024: Jangan Terpikat Pemimpin Kembang Gula

Ketum PP Muhammadiyah Prof KH Haedar Nashir

PEMILIHAN kepala daerah (Pilkada) dijadwalkan bakal diselenggarakan serentak pada 27 November 2024 mendatang. Menyambut pesta demokrasi itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof KH Haedar Nashir menyampaikan tentang kriteria pemimpin yang layak dipilih di Pilkada Serentak 2024.

Guru Besar Bidang Ilmu Sosiologi ini mengingatkan, masyarakat agar jangan memilih pemimpin yang hanya membangun populisme secara artificial semata. Melainkan memilih pemimpin yang pro-rakyat dengan dibuktikan melalui kebijakan yang mensejahterakan, memajukan, dan mencerdaskan rakyat.

“Rakyat jangan mudah terpikat dengan pemimpin ‘kembang gula’, yang menampilkan seakan-akan dia berpihak dan hidupnya senasib dengan rakyat. Namun, begitu jadi kebijakannya tidak berpihak ke rakyat,” katanya ketika acara silaturahmi dengan petani tebu Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024).

Haedar menyebutkan, di era disrupsi informasi, sosok calon yang akan bertarung di Pilkada 2024 akan mudah disulap citranya dan ditampilkan sederhana, berjibaku untuk rakyat sampai rela masuk ke saluran got atau pembuangan, demi menarik simpati rakyat.

Menurutnya, pemimpin yang hanya menampilkan citra dan populisme artificial tidak baik untuk dipilih. Sebab mereka seakan-akan bekerja, tapi hasil kerjanya tidak ada, seperti angka kemiskinan di daerah itu masih tinggi dan lain sebagainya.

“Mohon jangan senang yang begitu-begitu. Senang yang berbuatlah, yang mensejahterakan rakyat. Karena apa? kalau ini tidak dipotong oleh rakyat sendiri, bakal lama,” tuturnya.

Haedar menyampaikan harapan dan perumpamaan tersebut ditujukan kepada siapapun calon yang akan maju di Pilkada Serentak 2024. Sebab, pemimpin harus memiliki culture bekerja konkrit atau sedikit bicara dan banyak bekerja.

“Orang mau memuji ya bersyukur, orang mau mencaci maki ya tidak apa-apa. Tapi kita tulus berbuat yang terbaik untuk rakyat,” tegasnya.

Ia menegaskan dalam mencapai Pilkada yang baik, dan demokrasi yang substantif tidaklah bisa dilakukan secara sepihak, melainkan harus bersama-sama.

“Dari elit harus memberikan contoh yang baik, sementara rakyat tidak boleh mudah tergoda dengan hal-hal yang sifatnya artificial,” tandasnya.

Sumber: muhammadiyah or.id

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer