MAKLUMAT – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2024-2029 secara resmi dilantik di Gedung DPRD, Jalan Indrapura, Surabaya, Sabtu (31/8/2024). Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Muhammad Sholihin Fanani mengucapkan selamat atas pelantikan 120 anggota dewan yang baru hasil Pemilu 2024.
“Semoga mereka bisa menjalankan tugas dengan sukses dan amanah. Bisa menjalankan fungsinya dan tugasnya dengan sebaik-baiknya sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat Jawa Timur,” katanya kepada Maklumat.ID, Sabtu (31/8/2024).
Mubaligh yang akrab disapa Abah Shol menyampaikan pesan dan harapannya untuk wakil rakyat Jatim. Pertama, anggota DPRD Jatim yang baru dilantik diharapkan bisa mengingat janji-janji politik saat kampanye sehingga bisa terpilih menjadi anggota dewan. Sebab janji itu adalah utang. Jika tidak dipenuhi, maka akan diminta sampai hari kiamat.
“Kedua laksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan undang-undang yang berlaku dan jangan sampai melanggar undang-undang,” tuturnya.
Sebagai wakil rakyat, kata dia, anggota DPRD Jatim harus bisa memberikan contoh dan teladan kepada masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan sebaik-baiknya. Juga mampu melaksanakan fungsinys sebagai legislator, kontrol dan peyeimbang dengan sebaik-baiknya.
“Berkerjalah dengan ikhlas hanya karena Allah semata. Jaga komunikasi dengan masyarakat bawah. Bantu kesulitan-kesulita masyarakat dan tetap hidup sederhana dan bersahaja,” pesannya.
Sebagai warga negara, Abah Shol menaruh harapan besar agar anggota DPRD Jatim memiliki kesadaran bahwa mereka adalah wakilnya rakyat, bukan wakil partai atau wakil golongan tertentu.
“Anggota dewan itu dari rakyat, oleh rakyat dan harus kembali untuk rakyat. Ingat masih banyak rakyat yang hidupnya susah, biaya pendidikan mahal, lapangan kerja sulit, sembako mahal. Bekerjalah untuk memperjuangkan nasib rakyat kecil. Karena tugasnya adalah untuk mensejahterakan rakyat khususnya Jawa timur,” ungkapnya.
Abah Shol mendorong seluruh anggota dewan agar senantiasa bisa menjaga tata kehidupan beragama dengan sebaik-baiknya.
Hal itu karena masyarakat Jatim adalah masyarakat yang agamis.
“Jagalah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara dengan sebaik-baiknya. Jaga kerukunan antar umat beragama sehingga masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan rasa aman dan nyaman sesuai keyakinannya” tandasnya.