PLN NP Andalkan FABA untuk Dorong Konstruksi Ramah Lingkungan

PLN NP Andalkan FABA untuk Dorong Konstruksi Ramah Lingkungan

MAKLUMAT — Abu sisa pembakaran batubara di pembangkit listrik kerap dianggap limbah. Namun bagi PLN Nusantara Power (PLN NP), residu itu adalah peluang. Fly Ash dan Bottom Ash atau FABA yang dulu kerap memicu masalah, kini mulai bertransformasi menjadi material konstruksi ramah lingkungan.

Komitmen itu tesaji dalam Construction Indonesia 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada 10–13 September 2025. Di ajang ini, subholding setrum ini tak hanya memamerkan portofolio layanan engineering, procurement, and construction (EPC), tetapi juga membawa narasi yang lebih besar: mengubah limbah menjadi pondasi pembangunan.

“PLN Nusantara Power tidak hanya berperan dalam menyediakan energi listrik yang andal, tetapi juga ikut mendorong terciptanya konstruksi yang berkelanjutan,” ujar Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN NP.

Melalui pemanfaatan FABA sebagai material ramah lingkungan, PLN Nusantara Power ingin memastikan pembangunan infrastruktur di Indonesia yang kuat sekaligus mendukung transisi energi bersih.

Material Alternatif yang Dulunya Limbah

Sejak ditetapkan bukan lagi limbah berbahaya (non-B3), FABA semakin mudah industri konstruksi mengadopsinya. Material ini telah bermanfaat untuk berbagai keperluan: campuran semen, beton siap pakai, paving block, hingga pondasi jalan dan jembatan.

Keunggulannya tidak kecil. FABA mampu menekan biaya produksi, meningkatkan daya tahan bangunan, dan yang terpenting: mengurangi emisi CO₂ dari proses konstruksi.

Dengan produksi lebih dari 80 ribu ton FABA per bulan dari 20 pembangkit listrik di Indonesia, PLN NP mengklaim siap menopang kebutuhan material pembangunan secara nasional.

Baca Juga  PLN NP Kirim Sisa Pembakaran Batu Bara ke Sungai Amazon

Jejak Panjang PLN NP di Dunia EPC

Meski FABA jadi sorotan, kiprah PLN NP melalui anak usahanya, PLN Nusantara Power Construction (NPC), juga patut menjadi perhatian. Selama lebih dari dua dekade, NPC sudah menyelesaikan ratusan proyek strategis. Sebut saja 65 gardu induk berkapasitas 3.320 MVA, 126 proyek transmisi sepanjang 3.844 kilometer, hingga pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).

Tak hanya itu, sejak 2016, NPC juga mengerjakan lebih dari 113 proyek availability improvement yang memperkuat keandalan sistem ketenagalistrikan nasional. Bahkan di luar negeri, NPC ikut dalam pembangunan east coast rail link (ECRL) di Malaysia.

Ini merupakan proyek kereta api listrik ganda sepanjang 665 km yang menjadi bagian dari agenda ESG negara tersebut.

Infrastruktur Berkelanjutan

Kehadiran PLN NP di ajang Construction Indonesia 2025 mempertegas peran perusahaan. Yakni, sebagai penyedia energi sekaligus aktor penting dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan.

Dalam era transisi energi, keberanian mengubah limbah menjadi solusi menjadi cerita yang relevan. FABA, yang dulunya dipandang masalah, kini PLN NP telah menyulapnya menjadi bagian dari strategi membangun pondasi masa depan: lebih kuat, efisien, dan hijau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *