
MAKLUMAT – Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Jawa Timur bersiap menggelar Musyawarah Wilayah (Musywil) V pada Ahad, 23 Februari 2025, di Hotel Fave, Sidoarjo.
Agenda utama yang paling menyita perhatian adalah pemilihan Ketua Fokal IMM Jatim periode mendatang. Deretan nama dari kalangan akademisi, politisi, hingga profesional siap bertarung memperebutkan posisi strategis tersebut.
Ketua Fokal IMM Jatim, Dr. Suli Da’im, mengungkapkan bahwa kompetisi kali ini diprediksi berlangsung sengit. “Semua kandidat memiliki rekam jejak yang kuat dan basis dukungan yang solid. Ini akan menjadi ajang konsolidasi yang menentukan arah baru Fokal IMM Jatim,” ujar Suli kepada Maklumat.ID, Jumat (21/2/2025)
Kandidat Kuat dari Berbagai Latar Belakang
Dari dunia politik, nama-nama seperti Dedi Irwansyah, Ketua Komisi A DPRD Jatim, dan Ahmad Labib, anggota DPR RI, menjadi sorotan. Dedi, dengan pengalamannya di bidang legislasi, dinilai mampu membawa Fokal IMM Jatim lebih terlibat dalam kebijakan daerah. Sementara Labib, yang berlatar belakang hukum, dapat memperkuat advokasi organisasi di tingkat nasional.
Tak kalah menarik, kalangan akademisi menghadirkan figur-figur ternama seperti Dr. Nur Subeki, Wakil Rektor UMM; Prof. Abdul Azis Alimul Hidayat, Rektor UMLA; serta Dr. Mundakir, Rektor UM Surabaya. Subeki dikenal sebagai motor penggerak program akademik yang inovatif di UMM, sedangkan Abdul Azis memiliki rekam jejak dalam pengembangan riset dan kolaborasi internasional. Mundakir, dengan visinya yang progresif, dipandang mampu mengarahkan Fokal IMM Jatim ke arah yang lebih strategis dalam pengembangan sumber daya kader.
Di sisi profesional, muncul nama Choirul Anam, mantan Ketua KPU Jatim, dan Najih Prasetyo, Komisaris BUMN Angkasa Pura Hotel. Anam dikenal memiliki ketajaman dalam manajemen organisasi dan pengalaman memimpin lembaga independen yang kompleks. Sementara Najih, dengan latar belakang manajemen bisnis, diharapkan dapat membawa perspektif kewirausahaan yang lebih kuat ke dalam organisasi.
Tak ketinggalan, figur dari Muhammadiyah sendiri, seperti Dr. KH. Sholihin Fanani, Wakil Ketua PWM Jatim, juga masuk dalam bursa. Sebagai ulama sekaligus pemimpin organisasi, Sholihin diyakini mampu memperkuat nilai-nilai keislaman dalam gerakan alumni IMM.
Suli Da’im menambahkan bahwa keberagaman latar belakang kandidat menjadi kekuatan tersendiri. “Sinergi antara akademisi, politisi, dan aktivis sosial akan menjadi kunci bagi Fokal IMM Jatim untuk berkontribusi nyata di berbagai sektor,” tutupnya.
Hasil pemilihan nanti akan menentukan sosok yang diharapkan mampu merangkul seluruh elemen organisasi, memperkuat jaringan alumni, dan menghadirkan program-program yang relevan dengan tantangan zaman.