
MAKLUMAT – PP Muhammadiyah melalui Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) meluncurkan beasiswa bagi kader sarjana muda Muhammadiyah di sela rangkaian Sidang Tanwir Muhammadiyah di Kupang, NTT, Kamis (5/12/2024).
Program beasiswa tersebut ditujukan untuk mendukung pengembangan potensi kader, terutama dalam bidang ekonomi, dengan mendorong sarjana muda yang baru atau akan lulus untuk memulai usaha mandiri.
Dorong Kemandirian Ekonomi Kader
Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, menjelaskan inisiatif tersebut merupakan upaya majelis dalam memberikan solusi konkret terhadap tantangan yang dihadapi kader-kader Muhammadiyah.
Menurutnya, pembinaan terhadap kader bukan hanya persoalan ideologi yang harus kuat, tetapi juga menyiapkan para kader untuk mandiri secara ekonomi adalah hal yang sangat penting.
“Pembinaan kader tidak hanya soal ideologi saja, ideologi keislaman dan kemuhammadiyahan harus kuat, tetapi penyiapan kader-kader yang mandiri secara ekonomi juga harus dikuatkan,” ujar Bachtiar usai peluncuran program Beasiswa Kader Sarjana Wirausaha Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), NTT, pada Kamis (5/12/2024).
“MPKSDI membuka jalan, membuka akses memfasilitasi kader-kader sarjana untuk bisa mandiri, kreatif, maju, dan makmur,” sambungnya.
Bachtiar menekankan pentingnya ketahanan ekonomi kader sebagai salah satu pilar untuk menguatkan gerakan Muhammadiyah.
Menurut dia, keberhasilan Muhammadiyah dalam melayani umat sangat bergantung pada kemandirian ekonomi kader dan pimpinan organisasi.
“Kader yang kuat akan menjadikan Muhammadiyah yang kuat. Oleh karena itu, MPKSDI bersama Majelis Diktilitbang berinovasi untuk mempersiapkan kader-kader sarjana Muhammadiyah agar mandiri dengan wirausaha,” tengnya.
Penguatan Ideologi Beriringan dengan Penguatan Ekonomi
Lebih lanjut, Bachtiar menegaskan bahwa selain penguatan terhadap ideologi, kader harus diberikan bekal untuk penguatan ekonomi. Dengan kombinasi tersebut, ia berharap para kader mampu menjaga independensi Muhammadiyah sebagai organisasi yang mandiri.
“Dengan kader yang kuat secara ideologi dan kuat ekonomi, maka independensi kader dan organisasi Muhammadiyah juga akan semakin terjaga dengan baik,” harapnya.
“Muhammadiyah akan menjadi organisasi yang mandiri dan independen, sehingga dapat berperan lebih baik bagi umat,” tandas Bachtiar.