PPP Bidik “Comeback” di Senayan, Disebut Bisa Salip PSI di Pemilu 2029

PPP Bidik “Comeback” di Senayan, Disebut Bisa Salip PSI di Pemilu 2029

MAKLUMAT — Setelah gagal menembus ambang batas parlemen di Pemilu 2024, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini menatap Pemilu 2029 dengan target besar comeback ke Senayan. Langkah islah yang menyatukan dua kubu internal hanya menjadi batu loncatan. Tantangan sesungguhnya ada di bagaimana partai berlambang Ka’bah ini bisa kembali merebut suara umat.

Pada Pemilu 2024, PPP hanya meraih 3,87 persen suara nasional, terpaut tipis dari ambang batas 4 persen. Kekalahan itu membuat PPP kehilangan kursi di DPR untuk pertama kalinya dalam sejarah partai Islam tertua itu.

Kini di bawah kepemimpinan Muhamad Mardiono, PPP berupaya membangun ulang struktur partai hingga akar rumput. Mardiono menegaskan, islah hanyalah awal dari perjalanan panjang menuju kebangkitan.

Namun pengamat politik Hendri Satrio menilai kebangkitan PPP tidak akan mudah. Dengan islah itu seharusnya PPP bisa kembali bergerak, tapi mesin elektoralnya perlu kerja keras.

“Pemilih Islam kini tersebar ke banyak partai, dan PPP harus temukan cara baru untuk relevan,” kata Hendri, Sabtu (11/10).

Sementara itu Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie justru melihat peluang optimistis dari PPP.  “PPP bisa menyalip PSI. Kalau solid dan mampu jaga kedekatan dengan pemerintah, terutama dengan Prabowo. Potensi untuk kembali lolos ke DPR atau Senayan cukup besar,” ungka Jerry.

Menurutnya, konsolidasi internal, strategi komunikasi yang segar, dan keberanian tampil sebagai partai Islam modern bisa jadi kunci. PPP tak bisa lagi hanya mengandalkan nostalgia masa kejayaan, tapi harus membangun narasi baru yang menyentuh kebutuhan ekonomi dan sosial umat.

Baca Juga  Wabup Bangkalan Harapkan Gagasan dan Masukan Warga Muhammadiyah untuk Pembangunan Daerah

“Jika strategi itu berhasil, Pemilu 2029 bisa menjadi momen kebangkitan Ka’bah, menandai kembalinya suara umat ke jalur politik konstitusional,” kata dia.

*) Penulis: Rista Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *