30.6 C
Malang
Sabtu, November 16, 2024
KilasPrabowo Ajak Peserta KTT APEC Membuka Rumah Sakit, Universitas, dan Investasi di...

Prabowo Ajak Peserta KTT APEC Membuka Rumah Sakit, Universitas, dan Investasi di Indonesia

Presiden RI Prabowo Subianto saat berbicara dalam forum KTT APEC di Lima, Peru pada Kamis (14/11/2024) waktu setempat. (Foto:Tangkapan layar/ Ubay)
Presiden RI Prabowo Subianto saat berbicara dalam forum KTT APEC di Lima, Peru pada Kamis (14/11/2024) waktu setempat. (Foto:Tangkapan layar/ Ubay)

MAKLUMAT – Presiden RI Prabowo Subianto mengajak sejumlah negara yang hadir pada forum KTT APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) di Lima, Peru pada Kamis (14/11/2024) untuk membuka rumah sakit (RS) hingga universitas di Indonesia.

Dia juga mengajak pihak-pihak swasta agar tidak ragu-ragu dan mulai berinvestasi di Indonesia.

“Kami membuka sektor pendidikan kami, mengundang universitas asing untuk membuka kampus,” ujar Prabowo, melansir dari Sekretariat Presiden pada Jumat (15/11/2024).

“Kami mengundang rumah sakit asing untuk membuka cabang di Indonesia,” imbuh mantan Danjen Kopassus itu.

Serius Memperhatikan Swasta

Prabowo menyatakan tekadnya untuk lebih serius dalam memperhatikan perusahaan-perusahaan dan bisnis swasta.

Prabowo mengaku telah paham situasinya, sebab ia sendiri memiliki latar belakang seorang pengusaha sebelum masuk dalam pemerintahan.

Menurut Prabowo, perusahaan swasta tentu berharap iklim ekonomi, politik, stabilitas, keamanan di Indonesia yang baik.

“Saya sangat yakin akan peran bisnis swasta. Sebelum saya masuk pemerintahan, saya juga seorang pengusaha. Jadi saya memahami dari kedua sisi berbagai kekhawatiran, tantangan yang dihadapi oleh bisnis swasta,” katanya.

Sebab itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku telah berupaya memperbaiki hal tersebut, salah satunya perihal pemberian insentif yang menguntungkan.

“Saya pikir bisnis swasta menginginkan kepastian sistem hukum. Bisnis swasta menginginkan iklim ekonomi, iklim politik, stabilitas, keamanan, dan kondisi yang baik, insentif yang menguntungkan, dan inilah yang sedang kami tangani. Kami telah meliberalisasi hukum kami,” sebutnya.

Kawasan Ekonomi Khusus

Lebih lanjut, Prabowo juga meyakinkan bahwa Indonesia sudah menciptakan beberapa kawasan ekonomi khusus (KEK).

Indonesia menurutnya juga akan memperkuat penggunaan teknologi canggih dan modern, terutama sebagai penyokong ekonomi tradisional.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung misi hilirisasi yang terus digenjot.

Ia mengklaim, Indonesia memiliki potensi dan kekayaan alam yang melimpah baik di darat dan laut. Sehingga pemerintah berniat mengembangkan SDA secara mandiri.

“Kami memiliki 26 komoditas yang kami bertekad untuk memiliki industri pengolahan,” ujarya.

“Kami menghitung bahwa kami membutuhkan investasi sekitar 600 miliar USD dan kami mengundang pasar asing, banyak perusahaan, untuk mengambil bagian dalam hal ini,” imbuh Prabowo.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer