Menurut Prasetyo, kunjungan tersebut sejalan dengan komitmen Presiden Prabowo untuk turun langsung ke daerah terdampak bencana secara rutin, minimal sekali dalam sepekan. Namun, kepastian lokasi dan waktu tetap menyesuaikan kondisi di lapangan.
“Sedang direncanakan dan terus dipantau. Kita harus mengikuti perkembangan situasi di lapangan,” kata Prasetyo saat ditanya awak media mengenai agenda Presiden pada akhir tahun.
Selain membahas agenda Presiden, Prasetyo juga mendukung imbauan sejumlah kepala daerah agar perayaan malam Tahun Baru 2026 dilakukan secara sederhana. Langkah tersebut mencerminkan empati dan solidaritas nasional di tengah duka yang dialami sebagian masyarakat akibat bencana.
“Sikap itu sangat tepat. Kita harus menunjukkan rasa empati, solidaritas, dan kebersamaan sebagai satu bangsa,” ujar dia.
Prasetyo mengingatkan euforia pergantian tahun sepatutnya dibatasi demi menghormati warga yang tengah menghadapi musibah, baik di Sumatera maupun wilayah lain di Indonesia.
“Kita harus ikut merasakan duka saudara-saudara kita, meskipun bertepatan dengan momentum pergantian tahun,” tutur dia.