MAKLUMAT — Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa bagi anggota Polri yang menjadi korban dalam kerusuhan di berbagai wilayah.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menjenguk personel Polri yang dirawat di RS Polri, Jakarta Timur, Senin (1/9/2025). ”Saya sampaikan ke Kapolri, saya minta semua petugas dinaikkan pangkat. Naik pangkat luar biasa karena mereka bertugas di lapangan membela negara, membela rakyat, menghadapi anasir-anasir,” kata Prabowo dikutip dari postingan akun X @Kumparan.
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menaikkan pangkat para polisi yang jadi korban dalam kerusuhan di berbagai wilayah di Indonesia.
“Saya sampaikan ke Kapolri, saya minta semua petugas dinaikin pangkat, naikin pangkat luar… pic.twitter.com/YmzWhFv6jx
— kumparan (@kumparan) September 1, 2025
Selain kenaikan pangkat, Presiden juga meminta agar para polisi yang terluka mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan. ”Saya perintahkan mereka diberi penghargaan naik pangkat, masuk sekolah,” tambahnya.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi kemudian menjelaskan alasan di balik instruksi tersebut. Menurut Hasan, para polisi yang terluka dalam kerusuhan pekan lalu adalah korban tindakan anarkistis.
“Polisi itu sedang menjalankan tugas negara dan menjaga ketertiban umum ketika berhadapan dengan kelompok anarko, bukan demonstran yang menyampaikan aspirasi,” tegas Hasan dalam konferensi pers di kantor Kementerian Dalam Negeri, Selasa (2/9).
Ia menambahkan, pemerintah tidak mempermasalahkan masyarakat yang menyampaikan aspirasi atau menggelar demonstrasi. Namun, aksi menyerang polisi, merusak gedung pemerintahan, hingga membakar halte tidak bisa ditoleransi. “Kami akan mendorong penindakan tegas terhadap pelaku penyerangan itu,” kata Hasan.
Makin Brutal
Meski demikian, kebijakan kenaikan pangkat bagi polisi korban kerusuhan tetap menuai reaksi beragam di media sosial. Sejumlah warganet mengkritik keputusan Prabowo yang dinilai tidak peka dengan situasi publik.
Seorang pengguna X menulis, ”Gimana polisi gak makin brutal kalo kaya gini, jaminan naik pangkat setiap bentrok dengan warga.” Warganet lain menyebut keputusan itu berlawanan dengan aspirasi rakyat.
Meski menuai kritik, pemerintah menegaskan penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas pengorbanan aparat yang bertugas menjaga keamanan negara.