22.5 C
Malang
Senin, Januari 20, 2025
KilasPrabowo Optimis Atasi Akses Listrik, Stop Impor BBM, Hingga Lakukan Transisi Energi

Prabowo Optimis Atasi Akses Listrik, Stop Impor BBM, Hingga Lakukan Transisi Energi

Presiden RI Prabowo Subianto saat meresmikan 37 proyek infrastruktur kelistrikan secara serentak di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). (Foto:Tangkapan layar/ubay)
Presiden RI Prabowo Subianto saat meresmikan 37 proyek infrastruktur kelistrikan secara serentak di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). (Foto:Tangkapan layar/ubay)

MAKLUMAT — Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menuntaskan permasalahan energi Indonesia, mulai dari pemerataan akses listrik di desa-desa, kemandirian bahan bakar dengan menyetop impor BBM dalam beberapa tahun ke depan, hingga soal transisi energi.

Mulanya, Prabowo mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih terdapat ribuan desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah memerlukan anggaran sebesar Rp48 triliun.

“Saudara-saudara sekalian, ada berapa ribu dusun yang belum sampai listrik, dan dilaporkan kita butuh Rp48 triliun untuk mencapai itu semua,” ungkap Prabowo saat meresmikan 37 proyek infrastruktur kelistrikan secara serentak di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).

Menurut Prabowo, apabila anggaran tersebut dapat dialokasikan, ia optimistis penyelesaian masalah ini bisa rampung dalam lima tahun ke depan. “Kalau Rp48 triliun dibagi lima, berapa itu? Kira-kira Rp9 triliun? Rasa-rasanya lima tahun kita bisa selesaikan itu,” tegasnya.

Peresmian 37 Proyek Infrastruktur Listrik

Dalam kunjungannya ke Sumedang sendiri, salah satu di antara 37 proyek strategis infrastruktur energi yang diresmikan Prabowo yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang. Dengan kapasitas 2×55 MW, pembangkit ini memanfaatkan aliran air dari Waduk Jatigede dan diproyeksikan dapat menyuplai kebutuhan listrik di lebih dari 71.923 rumah.

Prabowo menjelaskan, pembangunan infrastruktur kelistrikan semacam ini sangat penting sebagai bagian dari ketahanan energi nasional. Langkah ini juga mendukung target Indonesia menuju industrialisasi.

“Saya dapat laporan dari Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani), arahan saya untuk melakukan penghematan di semua bidang alhamdulillah menghasilkan penghematan yang cukup besar,” kelakarnya.

“Bangsa kita akan melakukan transformasi ke arah hilirisasi dan industrialisasi secara besar-besaran,” sambung Prabowo.

Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri BUMN Erick Thohir, saat meresmikan 37 proyek infrastruktur kelistrikan secara serentak di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). (Foto:Kementerian ESDM)
Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri BUMN Erick Thohir, saat meresmikan 37 proyek infrastruktur kelistrikan secara serentak di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). (Foto:Kementerian ESDM)

Stop Impor BBM dan Menuju Transisi Energi

Lebih lanjut, Prabowo juga menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor bahan bakar minyak (BBM) dalam lima tahun ke depan. Ia menegaskan bahwa seluruh bahan baku yang diolah di kilang Pertamina akan berasal dari sumber daya dalam negeri.

“Kita harus swasembada energi, dan sasaran kita 100 persen swasembada energi,” kata Prabowo.

Ia menambahkan, energi menjadi faktor penting dalam transformasi menuju negara modern. “Kita ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia, menghilangkan kemiskinan, dan menjadi negara industri,” imbuhnya.

Prabowo juga menyoroti kemajuan Indonesia dalam transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT). Menurutnya, Indonesia termasuk salah satu negara yang paling maju dalam mengurangi emisi karbon melalui pengembangan energi bersih.

“Jadi, negara banyak teriak-teriak, kita nggak usah teriak-teriak, tapi kita mewujudkan, kita mengarahkan,” tandas mantan Danjen Kopassus itu.

Ads Banner

Ads Banner

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer