MAKLUMAT — Presiden Prabowo Subianto turun gunung langsung memimpin pemulihan bencana Aceh. Tak cuma blusukan ke wilayah bencana, mantan Danjen Kopassus memimpin rapat koordinasi penanganan banjir dan tanah longsor dari Banda Aceh pada Ahad (7/12/2025) malam. Rapat tersebut membahas penanganan & pemulihan bencana Aceh, Sumatera Utara (Sumut), & Sumatera Barat (Sumbar) disiarkan langsung melalui akun Youtube @Sekretariat Presiden.
Sejumlah warganet melontarkan pujian atas respons sigap pemerintah. Akun @LiusSanjaya-le7ug menyampaikan rasa syukur, “alhamdulilah…langsung dipimpin oleh pak presiden…” Sementara itu, akun @betrisjabatan mendoakan kesehatan Presiden, “bpak sehat selalu ya pa”. Bahkan, ada yang menyinggung arahan langsung dari Kepala Negara, “Pasien Langsung di jemput ,arahan langsung bapak Prabowo dan Menhan uraaaaa” tulis @jodymarvel9667 dikutip dari komentaar Youtube Sekretariat Presiden.
Beberapa komentar berfokus pada kebutuhan di lapangan dan langkah strategis yang harus diambil. Akun @zxxuknown2066 mengusulkan agar pemerintah mempertimbangkan peningkatan status bencana. “tapi daripada ngebacot kayak gini mending jadi bencana nasional biar bantuan internasional bisa masuk juga…”
Kebutuhan evakuasi dan logistik di daerah lain juga diangkat, seperti sorotan @Themaniysvshshsbxbjsnsanzjwiws: “Pidie Jaya juga butuh fokus untuk evakuasi Pak. Terima kasih.” dan @hyuwanws2836 yang mendesak, “mayat” segera di evakuasi, ntar jadi kolera, masalah baru lagi”.
Isu politik tak terhindarkan. Beberapa warganet saling melempar tudingan soal ‘buzzer’ dan pendukung tokoh politik lain. Akun @KhoerudinHerkusuma mempertanyakan kehadiran “Banyak Buzzer Anies disini ya, Ngapain kesini lu pada”.
Namun, ada pula yang mengingatkan agar publik tetap fokus mengawal kinerja pemerintah, terlepas dari isu politik. Akun @zxxuknown2066 berkomentar: “sudah tugas mereka mending kita kawal terus kerja nya benar apa enggak”.
Secara umum, respons warganet menunjukkan harapan besar agar pemerintah, yang telah menunjuk KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak sebagai komandan percepatan infrastruktur, dapat bekerja efektif dan transparan dalam penanganan darurat dan pemulihan di Aceh.
Tenangkan Warga
Sebelum memimpin rapat pemulihan bencana Sumatera, Presiden Prabowo mendatangi langsung tenda pengungsian di Kabupaten Bireuen. Ratusan warga Dusun Kayee Jato, yang kini menempati dua tenda raksasa, menyambut hangat. Total ada 532 pengungsi yang kini menggantungkan hidup di sana, lengkap dengan posko kesehatan, air bersih, dan dapur umum.
Satu per satu tangan warga disalami, keluhan didengar, dan air mata diseka. Suasana sempat hening. Beberapa pengungsi tak kuasa menahan tangis saat bercerita pilu tentang rumah dan harta benda yang hancur. Dengan suara lembut, sang Kepala Negara menenangkan. “Sabar ya, sabar,” ucap Presiden seraya menepuk bahu sejumlah pengungsi. “Pemerintah akan bekerja secepat mungkin.”
Tak sekadar basa-basi, Presiden Prabowo langsung menuju dapur umum. Dia berbincang dengan relawan, memastikan stok logistik aman. Bahkan, yang menarik perhatian, beliau ikut mencicipi menu makan siang pengungsi: nasi dan ikan tongkol! Sebuah simbol bahwa pangan dan gizi masyarakat terdampak adalah prioritas utama.
Utang Petani Dihapus, KSAD Jadi ‘Gubernur’ Proyek Fisik
Komitmen tak berhenti di tenda. Usai meninjau dapur umum, Presiden Prabowo bergerak meninjau pengerjaan Jembatan Bailey Teupin Mane. Ruas ini vital, menghubungkan Bireuen–Takengon. Di hadapan tim di lapangan, Presiden menegaskan kabar gembira yang langsung membuat petani lega: “Pangan akan kita kirim dari tempat lain. Cadangan-cadangan masih cukup banyak. Kemudian utang-utang KUR. Karena ini keadaan alam. Kita akan hapus dan petani tidak usah khawatir. Karena ini bukan kelalaian, tapi keadaan terpaksa, force majeure,” tegasnya.
Untuk mempercepat pemulihan infrastruktur, Presiden Prabowo mengambil langkah berani. Dia menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, sebagai komandan percepatan perbaikan infrastruktur.
“Saya tunjuk nanti Kasad sebagai Satgas percepatan perbaikan jembatan untuk membantu PU dan pemerintah daerah karena punya banyak pasukan Zeni, pasukan konstruksi, pasukan pembangunan, pasukan teritorial. Jadi bisa segera membantu,” pungkasnya.
Aceh Tamiang Berbenah: BNPB Kirim 20 Ton Logistik, RSUD Jadi Korban Lumpur
Sementara itu, di Kabupaten Aceh Tamiang, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto sudah lebih dulu bergerak cepat sejak Sabtu (6/12). Kedatangannya bukan tanpa alasan. Suharyanto ingin memastikan bantuan segera sampai ke tangan warga.
Salah satu fokus utama adalah RSUD Aceh Tamiang di Kecamatan Karang Baru. Rumah sakit ini luluh lantak digenangi lumpur usai banjir surut. Bupati Aceh Tamiang Armia Pahmi menargetkan pembersihan total selama tiga hari dibantu personel gabungan. Nantinya, lokasi ini akan dijadikan rumah sakit sementara.
“Kami berterima kasih kepada Kepala BNPB yang sudah langsung memberikan bantuan kepada kami, akan kami manfaatkan yang sebaik-baiknya,” ujar Bupati Armia, mengapresiasi gerak cepat pemerintah pusat.
Kabar baik datang dari warga. Teuku Niko dari Desa Kesehatan, Karang Baru, bersyukur. “Bantuan dikirimkan melalui via udara atau helikopter, alhamdulillah listrik juga sudah ada semalam hingga pagi ini, semoga kami dapat pulih secepatnya,” jelas Niko.
Data sementara BNPB mencatat, total bantuan yang sudah terdistribusi ke Aceh Tamiang via udara mencapai 18,2 ton dan via laut mencapai 1,8 ton. Bukti nyata bahwa Pemerintah hadir dan mengerahkan seluruh daya untuk memulihkan Aceh secepatnya.****