MAKLUMAT – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pihaknya bakal bekerja sama dengan Arab Saudi untuk memimpin konferensi pada Bulan Juni 2025 mendatang membahas soal pembentukan negara Palestina.
Melansir Anadolu Ajansi pada Rabu (4/12/2024), Macron menyampaikan pengumuman tersebut kepada awak media di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, Selasa (3/12/2024).
Dalam keterangannya, Macron menyebut dirinya bersama Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) telah bersepakat untuk menjadi tuan rumah bersama konferensi, yang rencananya bakal berlangsung pada Bulan Juni 2025.
Macron menjelaskan, konferensi tersebut bertujuan menggabungkan berbagai inisiatif diplomatik untuk membawa semua pihak ke jalur yang sama dalam upaya membentuk negara Palestina.
Prancis Hadapi Mosi Tidak Percaya
Pada kesempatan terpisah, Macron meyakini pemerintahannya bakal mampu bertahan dari mosi tidak percaya yang bergulir.
Mosi tersebut didukung oleh partai ekstrem kanan pimpinan Marine Le Pen yang bekerja sama dengan koalisi sayap kiri untuk mencoba menjatuhkan pemerintahan Macron.
Merespon itu, Macron menegaskan tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Prancis sebelum periodesasinya berakhir pada tahun 2027 mendatang.
Pemerintah Prancis menghadapi risiko pembubaran, jika mosi tidak percaya tersebut berhasil disahkan.
Sekadar informasi, situasi tersebut dipicu oleh keputusan Perdana Menteri (PM) Michel Barnier yang menggunakan Pasal 49.3 Konstitusi untuk melewati pemungutan suara parlemen dan meloloskan rancangan undang-undang anggaran jaminan sosial, Senin (2/12/2024).
Akibat hal tersebut, sidang di Majelis Nasional kemudian ditangguhkan tanpa perdebatan.