MAKLUMAT – Prediabetes merupakan sinyal dini bahwa kadar gula (glukosa) darah mulai melampaui batas normal. Jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat berubah menjadi diabetes tipe 2 hanya dalam waktu beberapa tahun. Karena itu, perubahan gaya hidup harus dilakukan sejak diagnosis ditegakkan.
Dilansir dari Halodoc, Prediabetes terjadi ketika tubuh memiliki kadar glukosa lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai kategori diabetes. Penanda medis seperti A1C antara 5,7–6,4 persen atau gula darah puasa 100–125 mg/dL menjadi indikator utama.
Tanpa kendali, pengidap prediabetes tidak hanya berisiko berkembang menjadi diabetes tipe 2, tetapi juga menghadapi ancaman penyakit jantung dan gangguan pada ginjal sejak dini.
Setelah mengetahui kondisinya, seseorang dapat menurunkan risiko diabetes dengan memperbaiki kebiasaan harian. Langkah-langkah berikut bisa dilakukan untuk mencegah kondisi semakin memburuk.
1. Kurangi Konsumsi Gula dan Karbohidrat
Asupan gula dan karbohidrat sederhana memicu lonjakan glukosa darah. Pada pengidap prediabetes, sel-sel tubuh sudah mengalami resistensi insulin, sehingga pankreas dipaksa bekerja ekstra menghasilkan lebih banyak insulin.
Jika berlangsung panjang, gula darah dan insulin terus meningkat hingga akhirnya masuk kategori diabetes tipe 2. Karena itu, pengurangan gula dan karbohidrat menjadi langkah pertama yang harus dilakukan.
2. Rutin Berolahraga untuk Tingkatkan Sensitivitas Insulin
Aktivitas fisik terbukti membantu tubuh menggunakan insulin lebih efektif. Semakin sering berolahraga, semakin sedikit insulin yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Berbagai studi menunjukkan olahraga dapat menurunkan resistensi insulin, terutama pada orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, yakni dua faktor utama pemicu prediabetes.
Perubahan pola makan, aktivitas fisik, dan gaya hidup sehat lainnya terbukti mampu menghentikan, bahkan membalikkan perkembangan prediabetes menjadi diabetes. Jika membutuhkan panduan lebih rinci, konsultasi dengan tenaga medis menjadi langkah terbaik agar pengelolaan gula darah lebih terarah.