Program Sudah Jalan, Pengangguran di Kabupaten Malang Masih Jadi PR Bersama

Program Sudah Jalan, Pengangguran di Kabupaten Malang Masih Jadi PR Bersama

MAKLUMAT — Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 mencatat sebanyak 80.950 orang di Kabupaten Malang masuk dalam kategori pengangguran terbuka. Pemerintah sendiri sedang berupaya untuk mengatasai persoalan ini.

Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang, Drs Abdul Rouf, memandang pemerintah daerah telah menunjukkan komitmen untuk menekan angka pengangguran melalui sejumlah program yang berjalan pada rentang 2024 hingga 2025.

“Telah ada upaya yang serius dari Pemerintah Kabupaten Malang untuk mengatasi permasalahan tersebut, seperti tercermin dari beberapa program,” ujarnya kepada Maklumat.id, Jumat (4/7/2025).

Beberapa program yang dimaksud meliputi pelatihan bersertifikat, aplikasi Siap Kerja, peningkatan investasi dengan kemudahan perizinan, program padat karya, hingga bantuan modal bergilir. Menurut Rouf, semua itu menunjukkan langkah yang tidak main-main.

Meski demikian, menurutnya, upaya yang ada belum cukup jika dilakukan secara parsial. Ia menekankan pentingnya kerja bersama antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan pelaku usaha agar dampaknya lebih terasa di masyarakat.

“PDM mendukung penuh program-program tersebut. Namun tentu saja butuh waktu dan upaya kolaboratif yang lebih besar agar semua bisa maksimal. Melibatkan ormas dalam pemberdayaan masyarakat pengangguran adalah keniscayaan,” tandasnya.

Komitmen PDM Kabupaten Malang

Rouf menegaskan kesiapan Muhammadiyah untuk terlibat aktif dalam proses tersebut. Ia menyebut PDM Kabupaten Malang siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah jika dibutuhkan dalam berbagai program seperti pemberdayaan dan pelatihan kerja.

Baca Juga  HUT Bhayangkara ke-79, Muhammadiyah Jatim Dorong Polri Tingkatkan Pelayanan dan Kolaborasi

PDM Kabupaten Malang sendiri memiliki beberapa program yang sudah berjalan. Salah satunya pendirian PT Sinar Dirgantara Perkasa melalui Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata (MEBP). Dengan kehadiran perusahaan ini, peluang usaha diharapkan dapat berkembang lebih luas dan membuka lebih banyak lapangan kerja baru di masa depan.

“Kami siap jika diajak bermitra. Muhammadiyah punya jaringan dan pengalaman dalam kerja-kerja sosial, dan kami percaya itu bisa berkontribusi menurunkan angka pengangguran,” tegas Rouf.

*) Penulis: M Habib Muzaki / Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *