Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi memberikan rekomendasi kepada bakal pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Abdul Ghofur-Firosy Shalati untuk maju dalam Pilbup Lamongan 2024.
“Syukur Alhamdlulillah rekomendasi pasangan baru untuk Lamongan Maju telah diterima H Abdul Ghofur dan Firosya Shalati. Rekomendasi diberikan Langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Rekomendasi diberikan persis setelah nobar film Sekawan Limo,” kata Sekretaris DPW PSI Jatim, Shobikin Amin kepada Maklumat.id, Jumat (9/8/2024).
Shobikin menjelaskan, dalam kesempatan tersebut Kaesang berpesan agar semua pihak yang mendukung pasangan Ghofur-Firosya bersama-sama berikhtiar untuk memenangkannya dengan sungguh.
“Pesan Ketum kalau Rekom sudah turun jangan lagi menoleh ke belakang. Dan jangan korupsi, sebagaimana pesan penting dari tayangan film yang barusan kita saksikan bersama tadi. Semoga ikhtiar kita untuk Lamongan berkemajuan benar-benar terwujud,” tandas Shobikin.
Terpisah, pengamat politik Universitas Islam Darul Ulum (UNISDA) Lamongan, Ahmad Sholihin menilai terbitnya SK Rekomendasi nomor 235/SK/DPP/2024 dari PSI untuk bakal paslon Ghofur-Firosya itu patut disyukuri. Pasalnya, jika duet tersebut betul-betul terwujud maka dipastikan tidak akan ada bumbung kosong alias paslon tunggal dalam Pilbup Lamongan 2024.
Menurut Sholihin, fenomena paslon tunggal atau melawan kotak kosong di beberapa daerah dalam Pilkada serentak 2024 menunjukkan kualitas demokrasi yang tengah menurun.
“Fenomena calon tunggal atau melawan kotak kosong menunjukkan kualitas demokrasi di Tanah Air cenderung menurun. Ini merupakan fakta yang perlu kita khawatirkan bagi kesehatan demokrasi kita. Hal ini karena salah satu pondasi dasar demokrasi adalah terbukanya kemungkinan pilihan yang beragam bagi masyarakat dalam proses pemilihan calon pemimpin,” katanya, Jumat (9/8/2024).
“Esensi dari demokrasi adalah hadirnya alternatif pilihan yang dapat dipilih oleh masyarakat dalam proses dialog dan komunikasi. Fenomena calon tunggal semakin menggerus hadirnya calon alternatif untuk muncul kedalam perhelatan pilkada,” imbuh Sholihin.
Lebih lanjut, Sholihin menyebut, setidaknya terdapat tiga penyebab munculnya fenomena paslon tunggal dalam kontestasi. Pertama, sistem kaderisasi dan rekrutmen parpol tidak berjalan dengan baik dan maksimal. Kedua, adanya ketentuan ambang batas pencalonan kepala daerah. Ketiga, adalah syarat untuk calon perorangan yang sangat berat.
Dia menilai mencuatnya paslon Ghofur-Firosya yang bisa menjadi opsi bagi masyarakat Lamongan dalam memilih pemimpin daerahnya. Selain PSI, Ghofur-Firosya juga telah mendapatkan rekomendasi dari Demokrat. Sementara Abdul Ghofur sendiri diketahui juga telah mendapatkan rekomendasi dari PAN.
“Sehingga dengan adanya opsi alternatif pilihan bagi warga Lamongan adalah angin segar yang perlu dijaga untuk menjaga kesehatan demokrasi yang di tanah air,” pungkas Sholihin.