MAKLUMAT – Gelombang protes besar-besaran Anti-Netanyahu pecah, Senin (2/9/2024) waktu setempat. Ratusan ribu warga Israel turun ke jalanan Tel Aviv dan ribuan lainnya melakukan aksi di kota-kota lain.
Dilansir dari Current-Report ada Senin (2/9/2024), demonstrasi tersebut menentang pemerintah Israel yang tak kunjung mencapai kesepakatan gencatan senjata. Selain itu, para demonstran menuntut penguduran diri Perdana Menteri (PM) Israel, Bejamin Netanyahu.
Selain itu, massa yang mengatasnamakan diri dalam asosiasi serikat buruh Histadrut, yang dipimpin oleh Ketua serikat buruh terbesar di Israel itu, Arnon Bar David, juga menyerukan pemogokan umum nasional mulai hari ini, Senin (2/9/2024) waktu setempat.
“Saya sampai pada kesimpulan bahwa hanya intervensi kami yang dapat menggoyahkan mereka yang perlu diguncang,” ujar Arnon dalam pernyataannya, Senin (2/9/2024).
“Kesepakatan tidak tercapai karena pertimbangan politik dan ini tidak dapat diterima,” imbuh Arnon.
Kemarahan publik itu disebut-sebut memuncak usai ditemukannya 6 sandera Israel yang sudah tak bernyawa di beberapa lokasi berbeda di Jalur Gaza. Dalam laporannya, Hamas menyebut para sandera tersebut tewas justru diakibatikan oleh serangan brutal pasukan Zionis Israel sendiri.
Publik juga menyerukan kekhawatiran terhadap kondisi para sandera Israel yang tersisa di Gaza, yang diyakini akan semakin kritis dari waktu ke waktu. Mereka mendesak pemerintah untuk segera membebaskan sandera di Jalur Gaza.
Di sisi lain, keluarga dari keenam sandera yang ditemukan tewas itu disebut-sebut menolak ucapan belasungkawa yang disampaikan Netanyahu.
Keluarga sepupu sandera Carmel Gat, Gil Dickmann menegaskan mereka menolak berbicara dengan Netanyahu seraya menyerukan warga lainnya untuk bergabung dalam demonstrasi mendesak kesepakatan dengan Hamas.
“Kami tidak tertarik untuk berbicara dengan siapa pun yang membunuh Carmel atau menjadi alat peraga dalam sirkus media. Kami tidak akan membiarkan dia memanfaatkan kami sebagai pembenaran dan legitimasi untuk pembunuhan korban penculikan berikutnya. Darah korban penculikan ada di tangannya,” tulis Gil Dickmann, dikutip Senin (2/9/2024).