MAKLUMAT – Faisal H. Basri, seorang ekonom dan politikus ternama, serta keponakan mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik, meninggalkan sebuah pesan mendalam dalam bentuk puisi yang berjudul “Indonesia Rumah Kita” sebelum meninggal dunia.
Puisi tersebut dipublikasikan di situs pribadinya, faisalbasri.com, pada 9 Desember 2023, dan diperbarui di Jakarta pada 18 Agustus 2024. Faisal Basri, yang merupakan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, dan meraih gelar Master of Arts di bidang ekonomi dari Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat, dikenal sebagai seorang akademisi, ekonom, dan tokoh yang vokal dalam dunia politik dan pemerintahan.
Selama hidupnya, Faisal aktif mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dan berbagai program pascasarjana lainnya, serta berperan penting dalam pengembangan ekonomi melalui berbagai lembaga dan organisasi.
Dalam puisinya yang terakhir, “Indonesia Rumah Kita,” Faisal Basri menyampaikan refleksi mendalam mengenai kondisi Indonesia yang diibaratkan sebagai sebuah rumah besar yang menjadi tempat tinggal bagi seluruh masyarakatnya tanpa memandang suku, agama, warna kulit, dan asal usul. Melalui puisi tersebut, Faisal mengkritik keras perilaku para penguasa yang memperkaya diri melalui politik dinasti dan merusak keadilan serta kesejahteraan rakyat.
Puisi ini juga menyoroti bagaimana negara dan korporasi seringkali bersekongkol dalam merampas hak-hak rakyat, membungkam suara nurani, serta mengeruk kekayaan negeri untuk kepentingan kelompok tertentu. Faisal menegaskan perlunya keberanian untuk memperbaiki fondasi rumah besar Indonesia yang tengah oleng akibat rongrongan “rayap” dan “kecoak” yang merusak pilar-pilar negara.
Di akhir puisinya, Faisal mengajak seluruh masyarakat untuk kembali membangun Indonesia dengan kejujuran dan memperkuat fondasi agar negara ini dapat diwariskan kepada generasi mendatang dalam kondisi yang lebih baik dan sejahtera.
Puisi ini, yang kini dianggap sebagai karya terakhirnya, menggambarkan kecintaan Faisal Basri terhadap tanah air dan harapan besarnya untuk Indonesia yang adil dan makmur. Pesan-pesan dalam puisi ini akan selalu menjadi inspirasi dan pengingat bagi bangsa Indonesia untuk terus menjaga dan membangun rumah besar kita, Indonesia, dengan penuh semangat dan kejujuran.
Puisi Terakhir Faisal Basri; Indonesia Rumah Kita
Indonesia adalah Rumah Kita
Tempat bermukim buat semua
Tak membedakan suku, warna kulit, agama, dan asal muasal
Untuk merajut asa wujudkan Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera
*
Kita berbagi cerita dan cara
Bukan memonopoli mau sendiri dan mimpi kosong
Bukan dengan memaksakan kehendak dengan bedil
Bukan dengan menindas kelompok yang tidak disuka.
Bukan dengan membungkam barisan seberang
*
Anasir-anasir negara dan korporasi berkelindan
Mewujudkan mimpi mereka sendiri
Merampas tanah rakyat
Membungkam suara Nurani
Mengeruk kekayaan negeri untuk membangun kerajaan lewat politik dinasti
Mereka membentuk kawanan rayap dan kecoak bertaring tajam
Mengusik rumah kita, Rumah Indonesia
*
Mereka kian menggerogoti segala penjuru rumah kita
Menyerang fondasi
Mengacak-acak pilar-pilar bangunan
Membombardir atap
Tak pelak, Rumah Indonesia mulai oleng
*
Dentuman drum
Lengkingan gitar
Alunan dan pekik penyanyi
Entakan kaki-kaki penonton
Membuat kawanan rayap dan kecoak
Pekak dan tuli
Pandangan matanya merabun
Sekujur tubuhnya kuyu
Dengan lemah lunglai, mereka mengambil Langkah seribu terbirit-birit
Meninggalkan arena
*
Kini saatnya
Kita kembali menata Rumah Indonesia
Memperkuat fondasi
Mereparasi pilar-pilar
Dan menambal kebocoran
Untuk mewujudkan Indonesia bar
Mewariskan kejayaan bagi generasi mendatang
*
Saatnya
Kejujuran
Yang memimpin
Bangsa ini