MAKLUMAT — Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur bawa dua program prioritas ke forum Tanwir Muhammadiyah yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur, 3–6 Desember 2024.
Ketua PWM Jawa Timur, Dr. dr. Sukadiono, MM menyebutkan bahwa dua program prioritas tersebut adalah pembangunan Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar di Karangploso, Malang, serta pendirian rumah sakit premium di kawasan Juanda, perbatasan Sidoarjo-Surabaya.
“Pondok pesantren telah selesai dibangun dan sudah mulai beroperasi, sementara rumah sakit premium sedang dalam tahap studi kelayakan,” ujar Dr dr Sukadiono, Selasa (3/12).
Program Prioritas PWM Jatim
Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar, yang menjadi salah satu andalan PWM Jatim, telah mulai menerima santri baru.
Proyek ini dirancang sebagai bagian dari upaya Muhammadiyah untuk memperluas perannya dalam pendidikan berbasis internasional.
Sementara itu, rumah sakit premium direncanakan menjadi fasilitas kesehatan modern yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Lokasi di kawasan Juanda dipilih karena strategis dan dekat dengan berbagai akses transportasi utama. Saat ini masuk dalam studi kelayakan,” kata Sukadiono.
PWM Jatim menyebut program kerja sejumlah majelis dan lembaga telah berjalan 80 persen.
Semua laporan ini akan disampaikan kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk evaluasi lebih lanjut.
Delegasi Jatim
Delegasi PWM Jatim yang dipimpin langsung oleh Sukadiono berangkat dari Bandara Juanda, Sidoarjo, pada pukul 11.00 WIB dan tiba di Kupang pukul 14.30 WITA. Rombongan terdiri atas 12 pimpinan, termasuk , Hidayatullah, dan Nazaruddin Malik, Syamsudin, Moh Sulthon Amien, M.Sasmito Djati, Muh Khoirul Abduh, Hidayatur Rahman, Thohir Luth, dan Zainul Muslimin.
PWM Jatim juga menekankan pentingnya sinergi antara Muhammadiyah dan pemerintah. Sukadiono menegaskan bahwa kerja sama yang berlandaskan prinsip wata’awanu alal birri wattaqwa menjadi kunci dalam mewujudkan kebijakan yang membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Kami berharap sinergi dengan pemerintah dapat terus berlanjut, demi meningkatkan kontribusi Muhammadiyah dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat,” ujar Sukadiono.