
MAKLUMAT — Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LP-UMKM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) II di Agropolis Wonosalam, Jombang, Sabtu (22/2/2025).
Ketua LP-UMKM PWM Jawa Timur, Imam Sugiri, menjelaskan bahwa gerakan ekonomi menjadi salah satu fokus gerakan Muhammadiyah. Hal itu sudah menjadi amanat dalam Muktamar Muhammadiyah di Solo pada 2022 lalu. Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan Muhammadiyah mengadakan LP-UMKM.
“Muhammadiyah itu captive market-nya sangat bagus, luar biasa. Mulai dari lembaga pendidikan, PAUD, hingga Perguruan Tinggi (PT). Yang di AUM (Amal Usaha Muhammadiyah), panti, rumah sakit. Itu semua adalah pasar yang harusnya bisa dikelola,” ujarnya saat memberikan sambutan.
Sebab itu, Sugiri mengajak para saudagar Muhammadiyah untuk terus memperluas jejaring dan memulai serta mendirikan usahanya, khususnya di Wonosalam, Jombang. Ia lantas mengusulkan kepada pemerintah agar membangun pintu tol yang lebih dekat dengan Wonosalam, yang memiliki potensi pariwisata cukup besar.
“Ini kalau ke Wonosalam itu aksesnya kejauhan dari tol, karena exit tol-nya keluar di Mojokerto sana. Sepertinya perlu lebih dekat ke Wonosalam, bisa ditaruh pintu tol di Mojoagung situ agar lebih dekat,” kelakarnya.
Industrial Estate Muhammadiyah
Sementara itu, Ketua PWM Jawa Timur Dr Dr Sukadiono MM berharap LP-UMKM mampu betul-betul mengimplementasikan jihad ekonomi yang digelorakan Muhammadiyah.
“Jihad ekonomi yang selalu didengungkan PP Muhammadiyah menjadi entry point PWM Jatim untuk benar-benar mengupayakan, mengimplementasikan jihad ekonomi itu. Kita ingin melalui LP-UMKM PWM Jatim menjadi implementator dari program-program jihad ekonomi itu,” tandas Sukadiono dalam sambutannya.
Dalam kesempatan itu, pria yang juga menjabat Deputi II Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI tersebut juga menyambut baik wacana untuk mendirikan industrial estate Muhammadiyah.
“Inisiasi industrial estate Muhammadiyah sangat bagus. Bagaimana industrial estate Muhammadiyah itu bisa dibangun di Jombang, di Wonosalam ini misalnya,” sebutnya.
“Tapi kalau daerah-daerah yang dekat tol itu kan banyak, Mojokerto juga dekat tol, Gresik, Nganjuk, atau di timur itu Pasuruan, Probolinggo, itu kan dekat tol. Tinggal nanti mungkin siapa yang lebih proaktif LP-UMKM daerahnya untuk mengembangkan ini,” sambung Sukadiono.
Ia berpesan, agar para pimpinan maupun kader Persyarikatan terus bersungguh-sungguh dalam mengembangkan dakwah dan gerakan Muhammadiyah di berbagai sektor. Dengan begitu, ia meyakini keberhasilan akan datang.
“Jadi di Surat Al-Ankabut ayat 69 itu kan jelas ditegaskan, bahwa sukses tidaknya kita itu tergantung kesungguhan kita. Jadi kalau mau sukses ya bergantung pada jihad kita, kesungguhan ikhtiar kita,” pesan Sukadiono.
Sekadar informasi, sejumlah tokoh nasional turut menghadiri Rakerwil II LP-UMKM PWM Jawa Timur. Antara lain, Wakil Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (MEBP) PP Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna; Founder dan Presiden Nuraa Women’s Institute Nurhayati Ali Assegaf; hingga Pengusaha yang juga anggota Dewan Pakar MEBP PP Muhammadiyah Sutrisno Lukito.
Selain itu, pengusaha yang juga mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir juga menjadi salah satu pembicara. Ia hadir secara virtual melalui zoom meeting.