31.8 C
Malang
Rabu, Maret 12, 2025
KilasRamadan Youth Talks: Ajang Dialog Para Tokoh Pemuda Kota Surabaya untuk Perubahan...

Ramadan Youth Talks: Ajang Dialog Para Tokoh Pemuda Kota Surabaya untuk Perubahan Sosial

Para tokoh pemuda Kota Surabaya dalam talkshow bertajuk Ramadhan Youth Talks: Meningkatkan Peran Pemuda dalam Pembangunan Kota Surabaya, Senin (10/3/2025). (Foto: Alfi)
Para tokoh pemuda Kota Surabaya dalam talkshow bertajuk Ramadhan Youth Talks: Meningkatkan Peran Pemuda dalam Pembangunan Kota Surabaya, Senin (10/3/2025). (Foto: Alfi)

MAKLUMAT — Para pemuda kader organisasi kepemudaan di Kota Surabaya menggelar Ramadan Youth Talks, bertempat Rooftop Gedung Siola Lt. 8, Jl. Tunjungan, Surabaya, Senin (10/3/2025). Talkshow tersebut sekaligus sebagai sarana bagi para pemuda untuk berdialog, memperkaya wawasan, inspirasi, serta motivasi dari tokoh-tokoh kepemudaan yang dinilai telah berhasil menciptakan perubahan.

Talkshow bertajuk ‘Ramadhan Youth Talks: Meningkatkan Peran Pemuda dalam Pembangunan Kota Surabaya‘ itu sendiri merupakan bagian dari rangkaian acara Ramadan Youth Fest 2025, yang berlangsung pada 7-16 Maret ini, di mana ajang tersebut menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengasah kemampuan, memperluas jaringan, serta memperkuat komitmen kolektif dalam membangun kota.

Sebagaimana diketahui, tentang sejarah panjang Indonesia maupun dunia, telah menunjukkan bahwa generasi muda selalu memainkan peran penting dalam berbagai perubahan besar, dari perjuangan kemerdekaan hingga era pembangunan dan inovasi.

Sejumlah tokoh pemuda Kota Pahlawan hadir dalam Ramadan Youth Talks tersebut, antara lain perwakilan Paguyuban Cak & Ning Kota Surabaya Yazerlin, Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Surabaya Alfianur Rizal, Ketua Karang Taruna Kota Surabaya Febryan Kiswanto Ketua GP Ansor Kota Surabaya Achnaf Al Ashbahani, hingga Ketua Pemuda Katolik Kota Surabaya Albert Kurniawan dan Inisiator Ramadan Youth Fest, Zain.

Moderasi Beragama dan Pentingnya Kolaborasi

Dalam paparannya, Albert Kurniawan menyoroti pentingnya moderasi beragama sebagai pilar kehidupan sosial yang harmonis, terlebih dalam kultur dan kehidupan keberagamaan masyarakat Indonesia yang sangat plural.

“Moderasi beragama memungkinkan kita hidup dalam keberagaman dengan saling menghormati dan menjaga keseimbangan dalam berkeyakinan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ketua Pemuda Katolik Kota Surabaya itu juga menyorot soal ketahanan pangan sebagai faktor krusial dalam keberlansungan dan keberlanjutan masyarakat.

Di sisi lain, Yazerlin menekankan perlunya kerja sama dan kolaborasi antara elemen pemuda dengan pemerintah. Menurutnya, hal itu sangat penting untuk bisa menciptakan program-program yang berdampak luas dan nyata bagi masyarakat. Ia mendorong peran kelompok muda sebagai motor perubahan sosial.

“Generasi muda harus berperan sebagai motor perubahan sosial. Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat menghadirkan program yang bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat,” tandas Yazerlin.

Menjaga Stabilitas Sosial dan Memupuk Toleransi

Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, Febryan Kiswanto, menyoroti soal maraknya tawuran dan gangster, yang sering melibatkan anak muda, serta semakin meresahkan masyarakat. Ia mengajak para pemuda Kota Pahlawan itu agar melakukan aktivitas dan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang positif.

“Banyak pemuda terjerumus ke dalam aktivitas negatif karena mencari pengakuan. Oleh karena itu, Karang Taruna hadir sebagai wadah bagi mereka untuk berkembang secara positif dan produktif,” sorotnya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Kota Surabaya Achnaf Al Ashbahani, menegaskan pentingnya menjaga dan terus memupuk toleransi, serta stabilitas sosial di tengah-tengah masyarakat. Ia mengaku optimis bahwa generasi muda akan mampu membuktikan kiprahnya dalam memelopori transformasi positif bagi bangsa.

“Sejarah membuktikan bahwa generasi muda selalu menjadi pelopor perubahan positif. Dengan sikap saling menghargai, Surabaya dapat terus berkembang sebagai kota yang damai dan maju,” terang Achnaf.

KH Ahmad Dahlan dan Pemberantasan Kebodohan

Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Surabaya, Alfianur Rizal, menguraikan pandangannya dengan melandaskan pada ajaran pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Menurutnya, Kiai Dahlan telah menegaskan urgensi pemberantasan kebodohan sejak lebih dari seabad silam.

Itulah mengapa saat ini Muhammadiyah juga dikenal sebagai organisasi yang sangat concern terhadap sektor pendidikan. Terbukti dengan ribuan Sekolah dari jenjang usia dini, dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Hal itu sebagai langkah memberantas kebodohan, serta menyiapkan generasi masa depan bangsa yang unggul dan berkarakter.

“Dulu pemuda hanya dianggap sebagai objek pembangunan, tetapi sekarang mereka telah menjadi subjek aktif yang mengisi ruang publik dengan kontribusi nyata. Organisasi kepemudaan harus menjadi sarana bagi generasi muda untuk membangun eksistensi positif,” katanya.

Para tokoh pemuda Kota Surabaya yang mewakili berbagai kelompok muda tersebut sepakat bahwa para pemuda memiliki peran kunci dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan, terutama di Kota Surabaya.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer