MAKLUMAT — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, turun langsung bersama warga untuk membersihkan Halte Transjakarta yang rusak usai aksi unjuk rasa di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2025). Aksi ini mempertemukan berbagai lapisan masyarakat, mulai dari petugas PPSU, pengemudi ojek online, pelajar, hingga pedagang yang bersama-sama menata kembali ruang kota.
Rano mengapresiasi keterlibatan warga yang hadir dalam kerja bakti tersebut. Ia menilai langkah cepat membersihkan ruang kota bisa menjadi ikhtiar bersama dalam mengembalikan kondisi Jakarta agar tetap aman dan kondusif.
“Saya juga terima kasih kepada teman-teman ojol, ada dari sopir oplet juga sebetulnya. Terima kasih juga ini ada anak-anak sekolah Jakarta, ada SMK, ada STM. Kemudian, terima kasih kepada peritel. Mudah-mudahan dalam minggu ini Atrium Senen bisa buka kembali. Karena, Jakarta harus hidup. Jakarta harus menghidupkan masyarakatnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta mendukung semua aspirasi masyarakat. Setiap warga dipersilakan menyampaikan pendapat, namun harus dilakukan tanpa merusak fasilitas umum.
“Kalau ada yang mau nyampein unek-unek, mau nyampein protes, silakan. Cuman saya berharap, Pak Gubernur juga berharap, mudah-mudahan fasilitas kita jangan kita rusak. Yang rugi kita, yang paling banyak ruginya adalah waktu, bukan hanya biaya. Seperti membangun Atrium Transjakarta di sini akan membutuhkan waktu yang cukup lama,” katanya.
Rano juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan bersama. Ia mencontohkan penyelenggaraan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) sehari sebelumnya yang tetap berjalan lancar sebagai bukti bahwa Jakarta berada dalam situasi kondusif.
“Mari kita sama-sama gotong royong jaga Jakarta, jaga kampung kita. Jangan sampai kerja keras kita selama ini sia-sia. Kemarin pun car free day ada, terus ada. Kita mengabarkan Jakarta nggak ada masalah,” tandasnya.
Kerja bakti ini difokuskan di Halte Senen Sentral, Halte Senen Toyota Rangga, serta kaki-kaki Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Sebanyak 215 orang ikut terlibat, terdiri dari 75 petugas PPSU, 50 pengemudi ojek online, 50 pedagang Perumda Pasar Jaya, 25 pelajar, dan 15 anggota SIKAPI (alumni STM).
“Tapi memang ada beberapa yang terdampak dan kami minta maaf untuk sementara fasilitas tidak bisa digunakan maksimal. Tapi, insya Allah transportasi Jakarta, yaitu Transjakarta dan MRT, selama satu minggu ini kita gratiskan. Cuma naik ojol harus tetap bayar ya. Mudah-mudahan ini satu gerakan untuk kita bersama. Bukan hanya buat Jakarta, tapi untuk Indonesia. Teman-teman yang di wilayah lain, mari kita jaga wilayah kita masing-masing,” tandasnya.