MAKLUMAT – Belajar soal lingkungan tak harus lewat buku tebal atau hafalan materi di kelas. Waode Hamsia, dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), mencoba cara lain yang lebih dekat dengan dunia anak: menghadirkan Reforest. Ini merupakan komik digital interaktif yang kini mulai diterapkan di SD Muhammadiyah 7 Surabaya.
Komik ini dirancang sebagai ruang belajar visual yang aplikatif. Isinya bercerita tentang hubungan manusia, hewan, dan tumbuhan. Di dalamnya juga memperlihatkan penyebab kerusakan lingkungan dan solusi sederhana yang bisa dilakukan anak-anak. Aksesnya pun mudah, cukup memindai barcode yang ada di sudut-sudut kelas.
“Komik bersifat visual dan naratif. Melalui medium ini, isu kompleks tentang lingkungan lebih menarik secara visual, mudah dipahami, sekaligus meninggalkan kesan mendalam,” jelas Waode, Jumat (26/9/2025).
Ia menambahkan, visualisasi dalam komik juga dapat menumbuhkan empati, mengasah imajinasi, dan mendorong kreativitas siswa.
Visualisasi untuk Permudah Belajar
Kepala SD Muhammadiyah 7 Surabaya, Zainuri Arif, melihat Reforest sangat cocok bagi siswa kelas 2 dan 3. “Bahasanya sederhana, visualnya menarik. Anak-anak terlihat antusias dan lebih mudah memahami pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan,” ia menjelaskan.
Antusiasme itu terlihat saat sejumlah siswa mencoba membuka komik digital lewat barcode. Mereka membaca dan mendapat pendampingan dari para guru. Anak-anak menikmati alur cerita, dan menyerap pesan ekologis dengan cara yang menyenangkan.
Inovasi Reforest lahir dari riset yang mendapat dukungan dana program Risetmu Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. Fokusnya bukan sekadar menciptakan media pembelajaran baru, tetapi juga mendorong integrasi teknologi dalam pendidikan dasar.
Dengan hadirnya Reforest, UMSurabaya menunjukkan bagaimana kreativitas bisa berpadu dengan teknologi untuk menghasilkan metode belajar yang relevan. Lebih dari sekadar komik, Reforest adalah jembatan antara ilmu pengetahuan, kesadaran ekologis, dan dunia anak-anak.
