Reses Aufa Zhafiri, Warga Malang Raya Sambat Jalan Rusak hingga Krisis Air Bersih

Reses Aufa Zhafiri, Warga Malang Raya Sambat Jalan Rusak hingga Krisis Air Bersih

MAKLUMAT – Berbagai persoalan dasar masyarakat mencuat dalam agenda reses anggota DPRD Jawa Timur Aufa Zhafiri di wilayah Malang Raya.

Warga dari Desa Sumber Sekar, Selorejo, dan Tegalweru menyampaikan keluhan terkait infrastruktur, akses air bersih, kenaikan harga pupuk, hingga layanan sosial.

Jalan Rusak dan Pupuk Mahal

Di Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, warga sambat buruknya kondisi jalan umum yang telah menyebabkan sejumlah kecelakaan.

“Jalan sudah rusak parah, sudah banyak korban termasuk mahasiswa,” ujar Sujito, salah satu warga.

Ia menyebut pengajuan perbaikan sudah dilakukan berulang kali disertai dokumen resmi, namun belum ada realisasi.

Kepala Desa Sumber Sekar juga meminta dukungan perbaikan untuk beberapa ruas, seperti jalan Dusun Krecek, Banjar Tengah, dan Krajan, serta kebutuhan PJU di rest area dan pembangunan irigasi.

Warga juga mengeluhkan kelangkaan serta lonjakan harga pupuk dari Rp700 menjadi Rp1.200.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Ningsih menyampaikan kebutuhan pelatihan batik dari BLK untuk meningkatkan ekonomi kreatif desa.

Pelayanan terhadap lansia dinilai sudah baik, namun masih diperlukan pendampingan khusus bagi lansia yang sedang sakit.

Tuntutan Sekolah Gratis dan Penguatan Ekonomi Lokal

Di Pendopo Desa Selorejo, warga kembali menyuarakan kebutuhan sekolah gratis dan sembako murah.

Pengurus Koperasi Merah Putih meminta pendampingan dalam tata kelola suplai serta komunikasi terkait pelayanan BPJS. Mereka juga mendorong pengembangan olah dan pemasaran kopi lokal agar dapat menembus pasar yang lebih luas.

Baca Juga  Anggota DPR Kritik Pemblokiran Rekening Dormant: Terlalu Jauh Masuk ke Ranah Pribadi

Usulan lain datang dari Arjuna yang berharap pengawalan anggaran bedah rumah untuk 17 warga. Dusun Kertasari meminta alat pertanian, sementara seorang guru, Dwita, mengusulkan kenaikan insentif guru. Lainnya, BPD Selorejo meminta perhatian pada kondisi akses jalan desa.

Krisis Air dan Tata Kelola Sampah

Masalah terbesar di Desa Tegalweru adalah krisis air bersih. Warga mengaku hanya mendapat giliran air dua hari sekali. Mereka mengusulkan solusi berupa pipanisasi atau sumur bor, serta meminta agar kebijakan pertanian memperhatikan ketersediaan air.

Permasalahan sampah di tempat pembuangan akhir juga dikeluhkan lantaran pengelolaannya dinilai belum optimal.

Warga lainnya mengusulkan pembangunan 200 meter paving untuk area sawah dan kebun, serta meminta program pemberdayaan pemuda, sembako murah, dan penguatan kader kesehatan agar tidak terjadi tumpang tindih anggaran.

Masalah kesulitan air serupa juga dialami warga Desa Karangwidoro dan Wagir.

Kawal Aspirasi

Menanggapi berbagai keluhan selama serap aspirasi masyarakat tersebut, Aufa Zhafiri menyatakan akan mengawal aspirasi masyarakat hingga tingkat provinsi.

“Semua masukan masyarakat menjadi perhatian kami. Persoalan jalan, air bersih, hingga layanan sosial akan kami perjuangkan melalui pokok-pokok pikiran dan koordinasi dengan dinas terkait,” ujar politisi Gerindra ini, Jumat (21/11/2025).

Ia menambahkan bahwa pemerataan pembangunan di Malang Raya membutuhkan sinergi antara pemerintah desa, kabupaten, dan provinsi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *