SEKRETARIS Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof KH Abdul Mu’ti berpesan kepada guru besar di lingkungan Muhammadiyah supaya tidak menjadi ‘profesor kerupuk’ yang melempem ketika tertiup angin, dan hancur ketika disiram air.
Pesan bernada candaan itu dilontarkan Prof Mu’ti di tengah merebaknya isu pengukuhan guru besar giveaway (pemberian) yang akhir-akhir ini menuai banyak polemik di media massa.
“Karena itu jadilah profesor yang memang benar-benar sebagai insan akademik dengan keilmuan yang sangat tinggi,” katanya ketika menghadiri pengukuhan Prof Abid Djazuli dan Prof Erna Yuliwati di Aula Gedung KH. Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Palembang pada Selasa (16/7/2024).
Prof Mu’ti kemudian mengidentifikasi, terdapat dua tipe guru besar sebagai respon merebaknya isu giveaway guru besar tersebut. Pertama adalah guru besar yang karena kepakarannya dirinya menerima honor.
“Atau yang kedua adalah guru besar yang karena tidak menempuh pendidikan semestinya, dia memberi honor kepada instansi yang mengukuhkannya,” selorohnya.
Pengukuhan dua guru besar di lingkungan Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang, Prof. Abid Djazuli dan Prof. Erna Yuliwati, ini telah menambah jumlah guru besar di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA). Jumlahnya kini menjadi 372 guru besar.
“PTMA punya jumlah doktor sebanyak 4.101, dan jumlah profesor sebanyak 372. Kalau kita lihat dari sisi pemeringkatan, sejumlah 12 PTMA terakreditasi unggul, dan ada tiga yang disiapkan lagi untuk akreditasi unggul,” ungkapnya.
Prof Mu’ti menyebutkan, ketiga universitas Muhammadiyah yang tengah disiapkan untuk akreditasi unggul itu antara lain, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan Universitas Muhammadiyah Semarang.
“Saat ini, Persyarikatan Muhammadiyah memiliki 167 PTMA di Indonesia dan satu di Malaysia dengan jumlah 2.315 program studi (prodi) dan jumlah mahasiswa sebanyak 611.200. Mahasiswa kita juga terdiri atas 4.500 non muslim, dan 1.203 mahasiswa asing. Sementara dosennya sejumlah 2.792, ” pungkasnya.
Sumber: Muhammadiyah.or.id