Respons Cepat Bencana, RS Muhammadiyah Lamongan Terjunkan Tim Medis ke Sumatera Utara

Respons Cepat Bencana, RS Muhammadiyah Lamongan Terjunkan Tim Medis ke Sumatera Utara

MAKLUMATRS Muhammadiyah Lamongan (RSML) bergerak cepat merespons bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Pada Kamis siang (4/12), RSML memberangkatkan tim Disaster Medical Committee (DMC) untuk membantu penanganan darurat di wilayah terdampak.

Pelepasan tim berlangsung di halaman RSML dan dipimpin Wakil Direktur Administrasi, SDI & AIK, Rachmat A. Pua Geno, S.KM., M.Kes. Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa misi kemanusiaan ini menuntut dedikasi penuh. “Berikan pelayanan terbaik. Lakukan dengan tulus dan ikhlas. Ini bagian dari dakwah dan syiar Islam dalam kerja kemanusiaan,” ujarnya.

RSML menurunkan lima tenaga kesehatan dan pendukung dengan kualifikasi lengkap. Dokter Aulia Fikri Anindito memimpin tim, didampingi perawat Karsim, S.Kep.Ns., M.Kep, serta Suyadi, Amd.Kep. Dua personel lainnya, Fahmi Rizal Abdullah, Amd.RMIK, dan Zaenal Suwandi, memperkuat sektor administrasi data dan logistik.

Tim membawa obat-obatan emergency dan logistik non-medis untuk memastikan layanan tetap berjalan selama masa tanggap darurat.

Pemberangkatan ini merupakan tindak lanjut instruksi berjenjang dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dasar penugasan mengacu pada surat Lembaga Resiliensi Bencana PP Muhammadiyah tertanggal 28 November 2025. Rapat koordinasi antara MPKU dan Majelis Lingkungan Hidup PWM Jawa Timur pada 1 Desember lalu menguatkan mandat untuk menurunkan tim medis dari RSML.

Tim dijadwalkan bertugas mulai 5 hingga 15 Desember 2025. Setelah mendarat di Medan, mereka langsung menuju Pos Koordinasi MDMC PP Muhammadiyah di Kantor PWM Sumatera Utara.

Baca Juga  Suli Da'im Serap Aspirasi di PDM Pacitan, Tegaskan Komitmen untuk Warga Muhammadiyah dan Dapil Jatim 9

Manajemen RSML menyampaikan bahwa tim akan melakukan assessment lapangan dan segera membuka layanan kesehatan bagi warga terdampak.

Ketua DMC RSML, Suprayetno, S.Kep., Ners, menekankan pentingnya kewaspadaan. Ia menyebut setiap bencana memiliki karakter berbeda sehingga profesionalisme tetap menjadi kunci. “Alam tidak bisa diremehkan. Kita harus menjaga kelestariannya agar tidak berubah menjadi ancaman,” ujarnya saat menutup pelepasan tim.***

*) Penulis: Aan Haryanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *