MAKLUMAT — Shin Tae-yong (STY) telah membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih revolusioner, yang membawa perubahan besar bagi sepak bola Indonesia. Dalam kurun empat tahun kepemimpinannya, pelatih asal Korea Selatan ini berhasil mengubah wajah skuad Garuda secara signifikan.
Sejak resmi memimpin tim nasional Indonesia pada September 2021, Shin Tae-yong berhasil membawa Timnas Indonesia melesat naik dari peringkat FIFA ke-175 ke posisi ke-133 pada Juli 2024.
Pencapaian terbaru yang menggembirakan adalah saat Timnas Indonesia berhasil mencuri poin dalam laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi di Jeddah, pada Jumat (6/7/2024) dini hari WIB. Dalam pertandingan tersebut, Garuda meraih hasil imbang 1-1, yang mencerminkan mentalitas baru mereka yang lebih berani.
Salah satu perubahan terbesar yang dibawa Shin Tae-yong adalah “revolusi mental” para pemain. “Hal pertama yang saya perhatikan di sepak bola Indonesia adalah kurangnya semangat juang,” ujar STY dalam wawancara eksklusif dengan FIFA.
Menurut dia, pemain yang terlalu puas dengan kesuksesan mereka akan dicoret dari skuad. Ia lebih memilih pemain muda yang siap berjuang keras dan mengorbankan diri untuk tim. Hasilnya, Timnas Indonesia kini tampil lebih berani dan tak lagi merasa terintimidasi oleh lawan yang lebih kuat atau berperingkat lebih tinggi.
Pendekatan ini terbukti efektif. Indonesia berhasil melaju ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia FIFA, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya. Selain itu, mereka juga berhasil menembus babak 16 besar Piala Asia AFC 2023. Ini menunjukkan bahwa timnas Indonesia tidak lagi merasa minder. Skuad Garuda siap menghadapi siapapun.
Keberhasilan ini juga tidak lepas dari kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan oleh Erick Thohir sebagai ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). “Dengan masuknya Erick, banyak perubahan sistemik yang mendukung tim nasional secara penuh dan efektif,” kata STY.
Salah satu kebijakan penting adalah mengundang pemain diaspora berkualitas seperti Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Sandy Walsh, Rafael Struick, Thom Haye, dan Justin Hubner, yang telah memperkuat timnas Indonesia secara signifikan.
Shin Tae-yong juga dikenal dengan visinya yang fokus pada regenerasi pemain muda. Nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, Pratama Arhan, Ernando Ari, dan Hokky Caraka mulai bersinar di bawah asuhan STY.
Ia menekankan pentingnya mental dan fisik yang kuat bagi generasi baru pemain. “Sebagai pelatih, saya tentu melihat teknik dan kemampuan pemain, tetapi sikap mereka adalah faktor yang paling penting,” jelasnya.
Peningkatan fisik kolektif juga menjadi fokus utama. “Di turnamen Asia Tenggara, perbedaan fisik mungkin tidak terlalu terasa. Namun, saat bermain di luar kawasan ini melawan tim-tim dari belahan Asia lainnya, perbedaan ukuran segera tampak,” tambahnya.
Kini, fisik para pemain Indonesia hampir setara dengan lawan-lawan mereka di Asia, memberikan kepercayaan diri lebih untuk bersaing di level yang lebih tinggi.
Menatap Piala Dunia, STY tetap optimis meskipun menghadapi tim-tim tangguh seperti Jepang, Australia, dan Arab Saudi.
“Indonesia saat ini berada di peringkat terendah, jadi lebih realistis bagi kami untuk meraih posisi ketiga atau keempat dan maju ke babak play-off,” ujar STY.
Mimpi Besar STY
Shin Tae-Yong memiliki mimpi besar untuk Indonesia, yakni membawa timnas ke dalam 100 besar peringkat FIFA. Pengalaman berharga ketika membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 akan menjadi pelajaran penting bagi STY.
Dengan kerja keras, dedikasi, dan dukungan dari seluruh elemen sepak bola Indonesia, STY yakin Timnas Garuda bisa mencapai level yang lebih tinggi di pentas internasional.
“Kerja keras saja tidak akan cukup,” pungkasnya. “Namun, dengan semangat, visi, dan strategi yang tepat, kami bisa bersaing dengan tim-tim papan atas.”
Kini, publik Indonesia menantikan langkah selanjutnya dari pelatih revolusioner ini. Mampukah Shin Tae-Yong membawa Indonesia ke kancah sepak bola dunia?
Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun satu hal yang pasti: Indonesia tidak lagi minder melawan siapapun.
