MAKLUMAT – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini (Risma) menegaskan bahwa inti dari tugas seorang pemimpin adalah terjun langsung memahami kebutuhan rakyat, bukan hanya bergantung pada laporan atau bekerja di belakang meja.
Hal itu disampaikan Risma saat berbincang dengan Komunitas Proklamator Desa di Kedung Sumur, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Mojokerto, Kamis (14/11/2024).
Kala itu, Risma berbagi pengalaman yang membentuk pendekatan kepemimpinannya. Ia menceritakan bagaimana dirinya terbiasa berinteraksi langsung dengan masyarakat di tempat-tempat sederhana, demi mendengar aspirasi yang jujur dan murni.
“Waktu pertama kali menjadi wali kota, saya pernah kampanye di lokasi tak biasa, seperti kuburan dan bantaran sungai. Meskipun orangnya sedikit, saya merasa mendapat pandangan langsung dari masyarakat,” kenangnya.
Calon gubernur dengan nomor urut 3 itu menekankan pentingnya pendekatan tanpa sekat kepada rakyat. Meski itu berarti harus berkunjung ke tempat-tempat terpencil. Semua itu berdasar pengalamannya ketika memimpin Surabaya dua periode dan menjadi Menteri Sosial. Risma pun bertekad untuk membawa layanan pemerintah hingga ke pelosok desa.
Ia berencana membangun pusat kendali (command center) untuk memudahkan akses masyarakat desa terhadap berbagai layanan pemerintahan, meskipun tanpa perangkat smartphone.
“Melalui command center ini, warga desa tetap bisa terhubung dengan layanan, meski tidak punya HP,” jelasnya.
Selain layanan, Mantan Walikota Surabays ini juga menyoroti potensi ekonomi desa. Ia mencatat harga komoditas seperti jagung yang kerap merugikan petani akibat fluktuasi harga.
Untuk mengatasinya, Risma merencanakan penyediaan alat pengolahan produk di setiap wilayah, sehingga hasil panen bisa diolah menjadi produk bernilai tambah, seperti minyak goreng dari jagung.
Ia lalu mencontohkan keberhasilannya mengolah kelapa sawit menjadi minyak di Papua sebagai inspirasi bagi petani Jawa Timur agar tidak bergantung pada pasar.
Komitmen Risma juga mencakup kelompok rentan di desa. Selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya dan Menteri Sosial, ia terbiasa turun langsung ke lapangan, memberikan tempat tinggal dan pelatihan keterampilan bagi tuna wisma.
“Setiap pagi, saya cari tuna wisma dan siapkan rumah sewa murah serta pelatihan keterampilan untuk mereka,” ungkapnya.
Risma bertekad melanjutkan dukungan bagi anak yatim, lansia, dan difabel, karena kelompok rentan ini adalah tanggung jawab negara yang wajib dipenuhi.
Koordinator Proklamator Desa, Pungkasiadi, yang berbicara mewakili sekitar 2.500 anggota, menyatakan dukungan bagi Risma sebagai Gubernur Jawa Timur.
“Bu Risma ini pemimpin yang langsung kerja tanpa banyak bicara. Ini yang kami butuhkan,” ujarnya.
Pungkasiadi, mantan Bupati Mojokerto, menambahkan bahwa rekam jejak Risma sebagai pemimpin sudah membuktikan kualitasnya sebagai sosok yang berintegritas untuk Jatim yang bersih dan merakyat.