
MAKLUMAT — Peran keluarga bertanggung jawab besar dalam mendidik generasi masa depan dengan pendidikan agama yang kokoh. Setidaknya terdapat delapan hal yang harus ditekankan keluarga, dalam rangka menghadapi zaman yang tidak menentu.
Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Non-Formal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah, Alpha Amirrachman, saat menyampaikan khutbah Idulfitri 1446 H/2025 M di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (31/3/2025). Ribuan jemaah mengikuti dan meramaikan Salat Idulfitri di Kampus Putih itu dengan khusyuk.
Dalam khutbahnya, Alpha menyebut banyak hal menjadi bukti bahwa zaman semakin tidak menentu. Mulai dari tingginya angka PHK (Putus Hubungan Kerja), hingga menurunnya daya beli masyarakat. Sebab itu, kata dia, penting bagi keluarga untuk membekali anak-anak dan seluruh anggota keluarganya dalam menghadapi situasi tersebut.
Pertama, keluarga harus menekankan bahwa salat adalah pilar utama. Apalagi mengingat bahwa sebagai muslim telah dilatih sebulan lamanya, sepanjang Ramadan, untuk konsisten dalam mendirikan salat. Salat juga menanamkan kebersamaan, ketenangan, kedamaian, dan harapan dalam hati.
Kedua, tadarus memahami Al-Quran dan ketiga, menjadikan doa sebagai benteng perlindungan. Membiasakan anak-anak untuk membaca doa, menurut Alpha, akan menjadi senjata yang baik, serta menghalau bahaya yang terlihat maupun yang tidak.
Keempat adalah akhlak dan teladan secara nyata. “Pendidikan agama tidak hanya berkisar pada ibadah ritual saja, tapi juga pada akhlak yang mulia. Maka mengajarkan anak-anak hidup sederhana, menghargai rezeki, dan berbagi ke sesama tentu akan sangat bermanfaat. Tidak hanya bagi diri anak-anak sendiri, tapi juga untuk masyarakat secara luas nantinya,” jelas Alpha.
Kelima, ia menandaskan pentingnya mengajarkan dan menegaskan kepada para anggota keluarga tentang ketauhidan sebagai fondasi. Alpha mencontohkan pada kisah Luqman yang mengajarkan tauhid sebagai dasar keimanan. Menurutnya, mengajak anak mengenal Allah melalui ciptaan-Nya sangat diperlukan, mulai dari matahari, bulan, hujan, dan lainnya.
Keenam adalah melanjutkan tradisi kebaikan selama Bulan Ramadan di bulan-bulan lainnya. Menurutnya, momentum Ramadan telah mengajarkan manusia banyak kebaikan, seperti bertahajud, bersedekah, maupun berpuasa. Melanjutkan segala amalan tersebut di bulan-bulan lain adalah tugas utama yang harus diemban oleh keluarga.
“Ketujuh dan kedelapan, yakni cerita inspirasi keagamaan dan solidaritas keluarga. Keluarga memang seyogyanya menjadi rumah bernaung bersama dalam keadaan suka maupun duka. Maka dari itu, mari bangun solidaritas keluarga dengan baik,” tandas Alpha.
Terpisah, usai melaksanakan Salat Idulfitri, Rektor UMM Prof Dr Nazaruddin Malik MSi, menyampaikan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah mendukung suasana kondusif untuk belajar dan atmosfer pendidikan di UMM.
Ia juga mengapresiasi panitia Ramadan yang telah menjalankan berbagai acara dan kegiatan yang menarik bagi masyarakat. Pria yang akrab disapa Prof Nazar itu berharap, warga kampus dapat menempa kehidupan rohaninya dengan baik, yang pada akhirnya menghasilkan energi kebaikan dan mampu mencerahkan kehidupan manusia menjadi lebih bermartabat.